Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patimban Mulai Beroperasi Desember 2020, Menhub Ingin Ekspor yang Lebih Besar

Kompas.com - 30/11/2020, 17:09 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Kaya Sumadi menyatakan, pembangunan Pelabuhan Patimban dilakukan untuk meningkatkan kapasitas pelabuhan Indonesia guna mendorong kinerja ekspor.

Pelabuhan Patimban rencananya akan beroperasi pada Desember 2020 mendatang. Uji coba bongkar muat car terminal pun bakal dilakukan pada 3 Desember 2020.

"Kita memang memiliki (Pelabuhan) Tanjung Priuk, tapi kita ingin lebih besar ekspornya. Oleh karena itu, kolaborasi Priuk dan Patimban jadi suatu keharusan," ujar Budi Karya dalam acara Table Top Exercise yang ditayangkan virtual, Senin (30/11/2020).

Baca juga: Hindari Tumpang Tindih, Patimban harus Sinergi dengan Pelabuhan Tanjung Priok

Ia menyatakan, Patimban merupakan salah satu proyek strategis nasional yang bertujuan untuk mendorong kemajuan ekonomi Indonesia, yakni dengan melancarkan kegiatan ekspor dan impor.

Budi Karya menjelaskan, pelabuhan yang terletak di Subang, Jawa Barat tersebut, pada operasi tahap awal dapat melayani ekspor 218.000 CBU per tahunnya. Serta 250.000 TEUs kontainer per tahunnya.

Namun, untuk pergerakkan kontainer diperkirakan akan dilaksanakan pada awal 2021 mendatang.

"Awalnya car terminal, baru di masa mendatang sudah akan ada kontainer yang dijalankan di sana, walaupun dengan kapasitas yang belum besar," kata dia.

Patimban sendiri merupakan proyek jangka menengah, sehingga akan berkembang secara bertahap hingga 2027 kapasitasnya menjadi 7,5 juta TEUs kontainer per tahun dan 600.000 unit CBU per tahun.

Baca juga: Pembangunan Tahap I Pelabuhan Patimban Ditargetkan Rampung Pada 2023

Dengan target tersebut, maka Patimban akan menjadi pelabuhan terbesar kedua di Indonesia setelah Tanjung Priuk. Sehingga kesiapan infrastruktur pendukung seperti jalan, listrik, air, bahkan sumber daya manusia menjadi hal penting untuk disiapkan.

"Paling enggak Patimbang (2027 nanti) akan menjadi seperti Priuk sekarang ini. Jadi bisa dibayangkan kesibukannya di sana, load dari kendaraannya, dan pasti banyak tenaga kerja yang bisa ditampung," pungkas Budi Karya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com