Sementara itu, Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan Kemenperin, Supriadi menambahkan, investasi di industri makanan dan minuman (mamin) telah mencapai Rp 40,5 triliun.
Angka tersebut merupakan 20 persen dari total investasi ke industri pengolahan, yang senilai Rp 201,8 triliun sepanjang Januari-September 2020.
"Pemerintah juga telah menetapkan beberapa sektor industri prioritas yang akan dikembangkan dan tertuang dalam Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN), di mana industri pangan termasuk dalam salah satu industri andalan yang diprioritaskan pengembangannya," kata dia.
Baca juga: Luhut: Pak Ganjar Pranowo Tolong Segera Perbanyak Fasilitas Isolasi Mandiri Terpusat
Menurutnya, salah satu fokus pengembangan industri mamin yang akan dilakukan pada 2021 adalah menjaga ketersediaan bahan baku. Ia bilang, ketersediaan bahan baku sangat penting untuk mencukupi dari sisi jumlah, kualitas, maupun kontuinitas produksi.
Di sisi lain, ketersediaan bahan baku juga menjadi salah satu pertimbangan para investor untuk menanamkan dananya di dalam negeri.
"Selain itu, ketersediaan pasar dan fasilitas fiskal turut menjadi pendorong penanaman modal oleh para investor,” kata Supriadi.
Baca juga: Ini Alasan Pemerintah Belum Izinkan Swasta Ikut Impor Vaksin Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.