Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pandemi Munculkan Banyak Pengangguran, Presiden Serikat Buruh Sebut Kartu Prakerja Jadi Solusinya

Kompas.com - 22/12/2020, 09:59 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Elly Rosita Silaban menilai, program Kartu Prakerja berusaha memberikan solusi bagi persoalan pengangguran yang banyak terjadi saat ini.

"Jangan cuma menyalahkan dan mengharapkan uang dari bantuan sosial saja, tapi kalau ada program yang membantu upskilling dan reskilling justru diabaikan,” katanya.

Sebelumnya, Elly mencatat, per Juni 2020, ada 79.000 anggota KSBSI yang terdampak pandemi Covid-19. Total pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) mencapai 4.101 orang.

“Ada sebagian pekerja yang terkena PHK memiliki gentlement agreement (kesepakatan informal dan tidak mengikat secara hukum) dengan pengusaha bahwa mereka akan dipekerjakan kembali jika perekonomian pulih,” kata Elly dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/12/2020).

Baca juga: Pandemi Pengaruhi Kelompok Rentan, TNP2K Sebut Kartu Prakerja Jadi Solusi Paling Relevan

Elly melanjutkan, ada juga kasus buruh yang mendapat pengurangan upah karena jam kerja dikurangi. Hanya sedikit buruh yang tetap menerima gaji 100 persen di saat kondisi seperti ini.

“Oleh karena itu, Kartu Prakerja bisa dibilang sangat membantu dan memberikan peluang besar bagi buruh untuk mengejar kesempatan membuka usaha sendiri,” ujar Elly.

Kartu Prakerja jawab bonus demografi 2030

Elly menjelaskan, Indonesia akan mengalami bonus demografi pada 2030 mendatang. Bila saat itu tiba, jumlah penduduk usia produktif mendominasi demografi Indonesia.

“Seluruh masyarakat, bukan hanya pemerintah, harus segera menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni,” paparnya.

Baca juga: Ramai soal Insentif Kartu Prakerja Disebut Berakhir dan Dilanjutkan 5 Januari 2021, Ini Penjelasannya

Menurut Elly, pendidikan saja tidak cukup. Harus ada SDM di masa depan dengan karakter yang mumpuni dan melek teknologi.

“Prakerja menawarkan berbagai pelatihan yang bisa menjadi bekal penduduk usia produktif memiliki keterampilan yang sesuai dengan perubahan zaman,” jelasnya.

Bila ekonomi membaik pascapandemi Covid-19, Elly menegaskan, tidak akan ada jaminan bagi buruh pabrik maupun pekerja terserap lagi di pusaran bursa tenaga kerja.

“Untuk itu para pekerja harus membuka diri terhadap peluang dan mempelajari keterampilan baru untuk beradaptasi,” sambungnya.

Buruh berkesempatan jadi wirausaha

Masih dalam kesempatan yang sama, Elly selaku perwakilan dari KSBSI menilai, program Kartu Prakerja membuka peluang bagi buruh untuk naik kelas menjadi pelaku usaha di tengah masa pandemi Covid-19.

“Ragam pelatihan yang ditawarkan tidak hanya cocok untuk pekerja, namun juga bermanfaat bagi buruh yang ingin terjun ke dunia usaha,” katanya.

Elly melanjutkan, selama ini buruh selalu berpikir hidup dan matinya berada di pabrik. Padahal, ada kesempatan lain yang bisa diraih dengan ikut pelatihan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com