Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Potensi Besar, Bursa Berjangka RI Bakal Rilis Kredit Karbon

Kompas.com - 04/01/2021, 14:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa berjangka Indonesia bakal merilis perdagangan kredit karbon. Hal ini dilakukan karena Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam perdagangan kredit karbon. Tercatat Indonesia menyumbang 75-80 persen karbon kredit dunia.

Direktur Utama Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia, Lamon Rutten mengatakan, perdagangan dengan potensi tinggi, seperti kredit karbon dan pasar aset kripto, bakal membuka akses terhadap pasar aset baru bagi para investor.

"Hal ini dapat mendorong perubahan penting dalam perekonomian Indonesia, membuka jalan bagi inovasi pasar keuangan, dan kemampuan Indonesia untuk berkontribusi dalam tujuan iklim global," kata Lamon dalam konferensi video, Senin (4/1/2021).

Baca juga: Mungkinkah Bitcoin Diperdagangkan di Bursa Berjangka Indonesia?

Karbon ini disinyalir menyumbang lebih dari 150 miliar dollar AS untuk ekonomi RI. Namun tentu saja, perdagangan kredit karbon ini dapat direalisasikan secara masif dengan dukungan pemerintah dan regulator, serta pelaku industri.

"Bagaimana pun, karbon kredit membawa manfaat bagi Indonesia demi kelangsungan bisnis tanpa mengenyampingkan faktor sosial dan lingkungannya," sebutnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, pertumbuhan bursa berjangka komoditas tahun ini bakal didukung oleh pemulihan ekonomi global yang bersinergi, sehingga memungkinkan munculnya kembali tren commodity supercycle atau naiknya harga-harga komoditas fisik, termasuk hasil tambang.

Tercatat, supercycle terakhir mencapai puncaknya di tahun 2011. Harga-harga logam yang baru-baru ini mencapai harga puncaknya dalam beberapa tahun terakhir, bisa menjadi permulaan untuk tren harga yang lebih luas.

Lamon mengakui tidak semua komoditas akan bertumbuh. Beberapa sektor seperti batu bara tidak akan tumbuh dengan baik saat ketika menuju ekonomi yang lebih hijau.

Baca juga: Bappebti Blokir 114 Situs Perdagangan Berjangka Ilegal

"Namun, kami tetap dapat melihat masa depan yang cerah bagi sebagian besar komoditas mineral dan logam yang diproduksi di Indonesia. Kita bisa berharap bahwa pemerintah akan mendukung bursa komoditi," tuturnya.

Pihaknya juga berharap pengenalan kontrak berjangka mata uang rupiah di tahun ini akan menguntungkan usaha-usaha kecil dan menengah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jokowi Izinkan Ekspor Pasir Laut, KKP: Akan Ada Harga Pokok Penjualan

Jokowi Izinkan Ekspor Pasir Laut, KKP: Akan Ada Harga Pokok Penjualan

Whats New
Hari Ini, Pertamina Turunkan Harga Pertamax hingga Pertamina Dex

Hari Ini, Pertamina Turunkan Harga Pertamax hingga Pertamina Dex

Whats New
[POPULER MONEY] Viral Warga Berebut Daging di Tumpukan Sampah TPA | Jadwal KRL Jabodetabek Mulai 1 Juni 2023

[POPULER MONEY] Viral Warga Berebut Daging di Tumpukan Sampah TPA | Jadwal KRL Jabodetabek Mulai 1 Juni 2023

Whats New
Lempar ke Luhut, Kemenperin Kukuh Tak Restui Impor KRL Bekas Jepang

Lempar ke Luhut, Kemenperin Kukuh Tak Restui Impor KRL Bekas Jepang

Whats New
Menteri KKP Blak-blakan Alasan Ekspor Pasir Laut Diizinkan

Menteri KKP Blak-blakan Alasan Ekspor Pasir Laut Diizinkan

Whats New
Cara Daftar Haji Reguler 2023 serta Syarat dan Setoran Awalnya

Cara Daftar Haji Reguler 2023 serta Syarat dan Setoran Awalnya

Whats New
PMO Prakerja: 24 Persen Peserta Langsung Dapat Kerja Usai Pelatihan

PMO Prakerja: 24 Persen Peserta Langsung Dapat Kerja Usai Pelatihan

Whats New
Saat Elon Musk Kunjungi China untuk Pertama Kali dalam Tiga Tahun Terakhir...

Saat Elon Musk Kunjungi China untuk Pertama Kali dalam Tiga Tahun Terakhir...

Whats New
Papua Punya Potensi Besar Energi Terbarukan Capai 381 GW

Papua Punya Potensi Besar Energi Terbarukan Capai 381 GW

Whats New
Jadwal Terbaru KRL Yogyakarta-Solo per 1 Juni 2023

Jadwal Terbaru KRL Yogyakarta-Solo per 1 Juni 2023

Whats New
Bank Muamalat Hadirkan Kartu Shar-E Debit Muamalat Untuk Permudah Transaksi Jamaah Haji

Bank Muamalat Hadirkan Kartu Shar-E Debit Muamalat Untuk Permudah Transaksi Jamaah Haji

Whats New
Cara Setor Tunai di ATM BCA dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Cara Setor Tunai di ATM BCA dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Spend Smart
Ada Pembatasan Operasional Angkutan Barang Selama Libur Panjang, Ini Lokasi dan Jadwalnya

Ada Pembatasan Operasional Angkutan Barang Selama Libur Panjang, Ini Lokasi dan Jadwalnya

Whats New
Asuransi Kesehatan 'Start Up' dan UMKM 'Rey for Business' Bidik Target Jangkau 100 Perusahaan

Asuransi Kesehatan "Start Up" dan UMKM "Rey for Business" Bidik Target Jangkau 100 Perusahaan

Whats New
Menteri KKP: Ekspor Pasir Laut Boleh Saja, asal...

Menteri KKP: Ekspor Pasir Laut Boleh Saja, asal...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+