JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis terhadap kinerja perekonomian meski diberlakukan pengetatan pembatasan kegiatan masyarakat di beberapa wilayah Jawa dan Bali.
Seperti diketahui, pemerintah memutuskan untuk memberlakukan pengetatan pembatasan kegiatan masyarakat mulai 11 Januari hingga 25 Januari mendatang.
Airlangga menjelaskan, optimisme terhadap kinerja perekonomian didukung oleh beberapa indikator di pasar keuangan dan saham yang mulai bergerak ke arah positif.
Baca juga: Ekonom: Pengetatan Pembatasan Sosial Diperlukan untuk Kepastian Pemulihan Ekonomi
"Kuartal I kan baru tujuh hari, jadi tentu kita melihat berjalannya keseimbangan sektor kesehatan dan sosial ekonomomi. Tapi kalau kita lihat prediksi di kuartal IV itu antara minus 2,2 persen sampai dengan minus 0,9 persen," jelas Airlangga ketika memberikan paparan dalam Update Pembatasan Kegaitan Masyarakat di Berbagai Daerah Jawa dan Bali yang ditayangkan secara virtual, Kamis (7/1/2021).
Ketua Umum Golkar itu menjelaskan, di pasar modal setelah sedikit tertekan pada perdagangan kemarin, tetapi hari ini kinerja Indeks Harga Sagham Gabungan (IHSG) mulai bergerak di zona positif.
"Dan sampai saat ini IHSG sudah mencapai 6.128 atau sudah positif naik," jelas Airlangga.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah juga menurutnya terus bergerak menguat. Bahkan sejak beberapa waku yang lalu, nilai tukar rupiah mulai bergerak di kisaran Rp 13.900 per dollar AS.
"Ini adalah dua hal yang menunjukkan confident dari pasar atau confident dari sektor keuangan, ini tentu yang harus kita jaga," jelas Airlangga.
Baca juga: Harga Emas Antam Turun Rp 10.000
Optimisme, menurut Airlangga, juga didukung oleh kinerja manufaktur yang mulai memperlihatkan terjadinya ekspansi. Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur tercatat sudah naik ke 51,3. Harga beberapa komoditas pun sudah tercatat mencapai harga tertinggi.
"CPO ini dalam sembilan tahun sudah mencapai harga tertinggi, dan batubara juga sudah naik, juga nikel. Komoditas yang belum naik hanya BBM. Karena Indonesia pun impor BBM, sehingga tentu akan menguntungkan Indonesia," jelas Airlangga.
"Dengan keyakinan-keyakinan ini, tentu kita cukup optimistis dan proyeksi sampai akhir tahun itu di kisaran 5 persen," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.