Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MMA Indonesia Tunjuk Bos Unilever Jadi Ketua Dewan Direksi Baru

Kompas.com - 07/01/2021, 14:33 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobile Marketing Association (MMA) Indonesia menunjuk CEO dan Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Ira Noviarti, sebagai Ketua Dewan Direksi MMA Indonesia yang baru.

Posisinya itu, menggantikan Hemant Bakshi, mantan CEO dan Presiden Direktur Unilever Indonesia, yang keluar sebagai ketua dewan karena pindah ke Singapura mengambil peran kepemimpinan lain di divisi global Unilever.

MMA merupakan asosiasi pemasaran mobile perdagangan nirlaba global yang menyatukan seluruh ekosistem perusahaan pemasar, marketing technology, dan media yang saling terlibat.

Baca juga: Unilever Tunjuk Ira Noviarti sebagai Presiden Direktur Perseroan

Ira mengatakan, MMA berkomitmen untuk terus mendorong percepatan transformasi inovasi pemasaran melalui mobile.

Di Indonesia, kata dia, mobile muncul sebagai kekuatan disruptif, terlebih lagi dengan penetrasi ponsel cerdas yang terus meningkat.

Oleh sebab itu, peluang ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik.

"Saya berharap dapat bekerja sama dengan dewan lainnya untuk memanfaatkan strategi pemasaran mobile secara efektif, dan menargetkan populasi digital Indonesia yang terus berkembang," kata Ira dalam keterangan resmi, Kamis (7/1/2021).

Sementara itu, Hemant mengatakan, dengan kepemimpinan Ira diyakini akan mendorong asosiasi tersebut semakin berkembang di Indonesia.

Baca juga: Unilever Bagi-bagi Dividen, Simak Jadwalnya

Terlebih Ira memiliki banyak pengalaman dalam kepemimpinan.

Sebelum menjadi CEO dan Presiden Direktur Unilever Indonesia, Ira telah menduduki berbagai posisi manajemen senior di perusahaan itu.

Ia baru-baru ini menjabat sebagai Vice President of Beauty & Personal Care, yang membawahi bisnis senilai 1,5 miliar dollar AS di delapan kategori dengan lebih dari 15 merek.

"MMA Indonesia telah memperluas kehadiran secara signifikan di tahun lalu melalui berbagai acara dan kemitraan. Saya berharap dapat melihat beliau (Ira) membangun momentum ini dan membawa ekosistem pemasaran mobile di Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi, ” ujar Hemant.

Adapun misi MMA yakni mempercepat transformasi dan inovasi pemasaran melalui mobile, serta mendorong pertumbuhan bisnis dengan keterlibatan konsumen yang lebih dekat dan kuat.

Baca juga: Masih Pandemi, Pegawai Unilever Indonesia Bekerja dari Rumah hingga Akhir Tahun

Asosiasi itu menargetkan para marketer utama dan berfungsi untuk memberikan praktik terbaik dalam mendorong inovasi.

Country Manager MMA Indonesia Shanti Tolani menyatakan, pihaknya menyambut keterlibatan Ira di jajaran direksi MMA Indonesia.

Menurut dia, Ira memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan tentang lanskap pemasaran, serta sangat paham dengan dinamika konsumen Indonesia.

"Kami yakin pengangkatan beliau akan mendukung upaya dewan untuk memberdayakan marketer di wilayah tersebut untuk menavigasi lanskap pemasaran modern yang terus berubah," ungkap Shanti.

Baca juga: Jumlah SPBU Shell di Indonesia Meningkat 27 Persen Pada 2020

Diketahui, dalam mendukung ekosistem pemasaran mobile, MMA Indonesia telah merilis berbagai laporan industri, seperti Modern Marketing Reckoner dan The State of The Industry 2020: Mobile Marketing in Indonesia.

Secara global, MMA terdiri dari 800 perusahaan dengan 15 kantor regional.

Anggotanya di antaranya Adobe, AT&T, Bank of America, JPMorgan, Mastercard, McDonald’s, The Coca-Cola Company hingga Twitter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com