JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan kembali menerbitkan Obligasi Negara Ritel seri ORI019 dengan kupon bersifat fixed rate 5,57 persen.
Sebagai salah satu instrumen investasi, ORI019 memiliki beberapa risiko dan keuntungan.
Risiko dan keuntungan tersebut perlu diteliti baik-baik sebelum memutuskan untuk membelinya.
Baca juga: ORI019 Sudah Bisa Dibeli, Ini 26 Mitra Distribusinya
Dari hal tersebut, Anda bisa mendapat gambaran seberapa tinggi risiko maupun keuntungannya.
Gambaran itu dapat disesuaikan kembali dengan profil Anda.
Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan, Deni Ridwan mengatakan, berinvestasi di ORI019 setidaknya bisa meminimalisir 3 risiko investasi.
1. Risiko gagal bayar
Setiap obligasi yang dikeluarkan, tentu ada risiko gagal bayar (default).
Namun, sebagai produk investasi yang dikeluarkan pemerintah, ORI019 sudah dijamin Undang-undang Surat Berharga Negara (SBN) dan UU APBN.
"Sehingga risiko default bisa dibilang 0 persen," ungkap Dani dalam peluncuran ORI019 secara virtual, Senin (25/1/2021).
Baca juga: ORI019 Resmi Ditawarkan Hari Ini, Minat?
2. Risiko pasar
Berbeda dengan SBN Ritel sebelumnya, ORI019 bisa dijual kembali setelah masa holding berakhir.
Masa holding ini adalah 1 kali pembayaran kupon pada tanggal 15 April 2021.
Penjualan kembali di pasar sekunder memiliki risiko, bisa lebih rendah dari harga yang dibeli investor.
Hal ini terjadi bila suku bunga acuan meningkat.
Baca juga: ORI019 Ditawarkan Mulai Besok, Ini Besaran Kuponnya