Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kesulitan-kesulitan yang Dihadapi Saat Ingin Membuka Bisnis Waralaba

Kompas.com - 27/01/2021, 14:56 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - CMO PT Otewe Maju Bersama (Bakwan Day) Tjoek Widharyoko mengatakan, bisnis franchise adalah bisnis yang menitikberatkan kepercayaan.

Menurut dia, dalam menjalankan bisnis tersebut, ada 2 pihak yang harus benar-benar menjaga kepercayaan yaitu franchisor dan franchisee.

"Orang yang menyediakan bisnis franchise atau disebut franchisor dengan orang yang menerima bisnis waralaba untuk dijalankan yaitu franchisee, harus sama-sama menjaga kepercayaan. Ada SOP yang mengatur semua dan kedua-keduanya juga hrus bisa saling memberi keuntungan," ujarnya dalam ShopeePay Talk bertajuk Sukses di Tahun 2021 Lewat Bisnis Franchise yang disiarkan secara virtual, Rabu (27/1/2021).

Baca juga: 3 Fakta Tol Bakauheni-Palembang yang Baru Diresmikan Jokowi

Dia membeberkan ada beberapa kesulitan yang akan ditemui oleh franchisor dan franchisee.

"Pertama, kesulitan yang sering kami temui untuk para franchisor adalah produk. Kami sebagai orang yang ingin mewaralabakan bisnis, harus memastikan apakah produk yang kami bikin bisa diterima masyarakat atau tidak," ucapnya.

Menurut dia, menentukan produk terbilang sulit. Sebab, produk tidak melulu dituntut harus baru agar bisa diterima.

Namun lebih dari itu, pebisnis waralaba harus bisa membuat produk yang unik dan berbeda dengan produk lainnya. Hal ini bisa meningkatkan nilai marketingnya.

"Jadi, ketika masyarakat melihat satu brand, kepala konsumen itu langsung mengarah ke satu produk dari brand tersebut. Mereka langsung ingat dengan produknya," ucapnya.

Kedua adalah harus memikirkan apakah produk tersebut bisa dipasarkan di manapun. Pasalnya, ada wilayah di Indonesia yang masih belum strategis. Sehingga ketika ingin membuka cabang, menghadapi masalah tidak tersedianya bahan.

Baca juga: Soal Cantrang, Menteri KP: Sampai Hari Ini Kami Belum Pernah Izinkan Cantrang

 

"Memang harus dipilih produk yang memang bisa diolah di manapun. Biar ketika ingin menambah jumlah outlet enggak jadi masalah," kata dia.

Sementara itu dari sisi franchisee-nya atau mitra yang bekerjasama untuk membuka franchaise, masalah terbesar itu adalah Sumber Daya Manusia (SDM).

Dia mengakui ada beberapa outlet yang harus ditutup perkara karyawannya yang kabur. Oleh sebab itu untuk menjadi solusinya, seharusnya pihak franchisee harus memiliki 1 orang kepercayaan untuk membackup pekerjaan tersebut.

"Begitu ada karyawan yang kabur yaudah biar aja, yang 1 laginya kita buat untuk membackup," ucap dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Spend Smart
Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Spend Smart
Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Whats New
PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

Whats New
Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Whats New
Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Work Smart
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Whats New
Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Whats New
Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Whats New
Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Whats New
Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Whats New
Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Whats New
Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Whats New
10 Indikator Pertumbuhan Ekonomi yang Paling Banyak Digunakan

10 Indikator Pertumbuhan Ekonomi yang Paling Banyak Digunakan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com