Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Rp 45.000 ke Rp 700 Juta, Ini Perjalanan Panjang Harga Bitcoin

Kompas.com - 18/02/2021, 19:58 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi di aset kripto atau cryptocurrency kini semakin diminati seiring dengan tren pergerakan harganya yang semakin naik.

Salah satunya terjadi pada Bitcoin, jenis kripto yang paling populer saat ini.

Harga Bitcoin kian naik setelah perusahaan besar seperti Tesla menyatakan rencananya menjadikan kripto buatan Satoshi Nakamoto itu, sebagai alat pembayaran yang sah dalam waktu dekat untuk kebutuhan transaksi mobil listriknya.

Baca juga: Indodax: Hampir Semua Aset Kripto Melonjak 100 Persen Sejak Awal Tahun

Pada Kamis (18/2/2021), harga Bitcoin sudah mencapai 52.493 dollar AS atau sekitar Rp 734,9 juta (kurs Rp 14.000 per dollar AS) per keping.

Padahal, berdasarkan catatan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), harga Bitcoin pada 2012 lalu hanya berkisar 5-7 dollar AS.

Jika dikalikan rata-rata kurs saat itu yang sebesar Rp 9.000 per dollar AS, maka harga Bitcoin berkisar Rp 45.000-63.000 per keping.

"Dalam nilai rupiah, bayangkan saat ini harganya sudah hampir sama dengan satu unit rumah, hati-hati ini makannya," ujar Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Sahudi dalam webinar bertajuk Mengenal Perdagangan Fisik Aset Kripto, Kamis (18/2/2021).

Pergerakan nilai Bitcoin memang sangat fluktuatif, selama sembilan tahun terakhir tidak selalu naik bahkan pernah anjlok sangat dalam.

Baca juga: Ini 13 Pedagang Aset Kripto yang Terdaftar di Bappebti


Kripto memang tak hanya berpotensi memberikan keuntungan yang besar, tetapi juga kerugian yang besar.

Setelah pada 2012 harga Bitcoin berkisar 5-7 dollar AS per keping, nilainya naik menjadi sekitar 10-300 dollar AS di 2013.

Melanjutkan kenaikan, pada 2014 harga Bitcoin pernah mencapai 700 dollar AS per keping.

Sayangnya, pada tutup tahun 2014 harga Bitcoin sempat anjlok ke 300 dollar AS. Penurunan berlanjut di 2015 hingga pernah ke 200 dollar AS per keping.

Tapi di penghujung tahun 2015, nilai Bitcoin berhasil naik menjadi 420 dollar AS.

Baca juga: Tertarik Investasi di Bitcoin dan Mata Uang Kripto Lainnya? Simak Dulu Tips Ini

Lalu terus bergerak naik di 2016 ke level 450 dollar AS hingga pada perdagangan akhir tahun menjadi 950 dollar AS per keping.

Memasuki awal tahun 2017 harga Bitcoin naik ke 970 dollar AS, bahkan melonjak drastis pada perdagangan akhir tahun ke level 20.000 dollar AS per keping.

Sayangnya, penguatan yang signifikan itu tidak berlanjut.

Harga Bitcoin malah anjlok ke level 13.657 dollar AS pada awal 2018.

Trennya terus menurun hingga pada perdagangan akhir tahun nilai Bitcoin hanya sebesar 3.742 dollar AS per keping.

Baca juga: Dorong Literasi Aset Kripto, Indodax Gelar Kompetisi Trading Bitcoin

Kenaikan tipis pun terjadi di awal 2019 dengan harga Bitcoin menjadi 3.843 dollar AS.

Pada periode ini nilainya terus merangkak naik hingga pada akhir tahun harga Bitcoin menjadi sebesar 7.193 dollar AS.

Memasuki awal 2020 harga Bitcoin terus naik menjadi 8.440 dollar AS, hingga akhirnya mencapai nilai 29.000 dollar AS per keping di akhir tahun lalu.

Pada awal 2021, harga Bitcoin bergerak naik ke 30.000 dollar AS dan kini sudah mencapai 52.493 dollar AS per keping. Nilai itu naik lebih dari 20.000 dollar AS sejak awal tahun.

"Memang trennya meningkat, inilah yang menyebabkan banyak orang tertarik berinvestasi di aset kripto," ujar Sahudi.

Baca juga: Harga Bitcoin Melejit, Ini yang Perlu Diperhatikan Investasi di Cryptocurrency

Meski saat ini cukup menggiurkan untuk berinvestasi di aset kripto, tetapi dia mengimbau masyarakat Indonesia untuk tetap berhati-hati.

Sebab, melihat pergerakkan harga Bitcoin perubahannya bisa sangat drastis dari waktu ke waktu.

Ia mengatakan, jika ingin berinvestasi di aset kripto, masyarakat diminta untuk membeli dari pedagang yang telah berizin Bappebti.

Selain itu, disarankan untuk memilih jenis kripto yang pergerakkannya tidak terlalu fluktuatif, tapi tetap menunjukkan tren kenaikan secara bertahap.

"Pilih aset kripto yang aman, yang secara gradual terus naik. Lihat jenis aset kritp yang secara tren harganya itu seperti emas, terus naik bertahap, itu yang memiliki kemanan investasi," tutup Sahudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com