Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER DI KOMPASIANA] Drama All England 2021 | Polemik "Dewa_Kipas" | Surat untuk Mamah dan Bapak

Kompas.com - 20/03/2021, 16:16 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

Semestinya, seperti yang Kompasianer Charles DM tuliskan, pihak penyelenggara memberi jeda waktu karantina sebelum bertanding.

"Akhirnya, pengalaman yang dialami tim Indonesia ini, mungkin juga bakal terjadi pada tim-tim lain bila saja ada kasus serupa muncul kemudian, memberikan sejumlah pelajaran penting," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

3. Dari GothamChess dan Dewa Kipas, Kita Belajar Kesenjangan

Polemik antar Levy Rozman dan Dadang Subur ternyata tidak berhenti lewat status Facebook yang dibuat Ali Akbar, anak kandung Dadang Subur yang mengungkap akun Ayahnya diblokir di chess.com dan viral.

Namun, hal itu terus berlanjut ketika Dadang Subur dan anaknya Ali Akbar hadir di podcast Deddy Corbuzier.

Namun, menurut Kompasianer Efrem Siregar, pendapat satu pihak tentu cenderung bias dalam menguliti masalah. Dalam mencari kebenaran, banyak pihak harus disertakan.

"Satu persoalan kesenjangan tentang akses dan kesempatan bisa teratasi. Pecatur atau talenta manapun harus berani mengembangkan diri dan mengalami perjuangan," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

4. Ternyata Saya Susah Gemuk Bukannya Kurang Gizi, tapi...

Ada orang yang sudah bersusah payah menurunkan berat badan, tapi ada juga yang kesulitan untuk menambah berat badan.

Hal itu dialami sendiri oleh Kompasianer Sigit Eka Pribadi. Padahal asupan makanan tidak berbeda dengan orang lain.

"Saya makan ya tiga kali sehari kadang pernah sampai empat kali, belum lagi ngemilnya, tapi ya tetap saja kurus, berat badan paling banter ya cuman 50 kilogram," tulisnya.

Kemudian bila susah gemuk karena gangguan pencernaan atau sindrom malaborsi adalah, saat asupan makanan yang masuk ke saluran pencernaan di dalam tubuh tidak bisa diserap dengan baik.

Ternyata, setelah mencari tahu sendiri, Kompasianer Sigit Eka Pribadi ada faktor genetik (keturunan), aktivitas berlebih dan stress. (Baca selengkapnya)

5. Surat yang Ditujukan kepada "YTC" Mamah dan Bapak

Kompasianer Budi Susilo menuliskan surat cintanya khusus untuk kedua orangtuanya mengenai panggilannya yang tak lazim: Mamah dan Bapak.

"Sebutan "Mamah" lumrah di keluarga Mamah yang diturunkan dari buyut berdarah Belanda. Kultur bule sedikit banyak mengalir melalui urat nadi Mamah," tulis Kompasianer Budi Susilo.

Akan tetapi Bapak lahir dari keluarga di mana sebutan "bapak" dan "ibu" lumrah dipakai.

Sebagaiamana yang ditulis Kompasianer Budi Susilo, Mamahnya banyak bicara dibanding Bapak yang irit kata-kata. (Baca selengkapnya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com