Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Wakaf Ingin Sebagian Dana CSR BUMN Dialihkan Jadi Wakaf

Kompas.com - 22/03/2021, 16:19 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Mohammad Nuh ingin semua lembaga, kementerian, hingga perusahaan termasuk perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mulai menerapkan wakaf.

Dia ingin sebagian dana Corporate Social Resposibility (CSR) bisa diwakafkan.

Untuk itu, dia menyambut baik niat Komisi VIII DPR RI yang akan mempertemukan Badan Wakaf Indonesia (BWI) dengan Menteri BUMN Erick Thohir guna membahas masalah ini.

Baca juga: Mengenal Bank Wakaf Mikro: Definisi, Manfaat, dan Cara Ajukan Pinjaman

"Demikian kalau BUMN melakukan CSR, coba kalau ada sebagian CSR dikonversi jadi wakaf, diolah di situ. Akan jadi modal, terus membesar dan membesar," kata Muhammad Nuh dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VIII DPR RI, Senin (22/3/2021).

Nuh mengatakan, penerapan zakat secara konsisten membuat literasi masyarakat Indonesia terhadap wakaf akan meningkat.

Adapun saat ini, berdasarkan survei Kementerian Agama dan BWI tahun 2020, literasi wakaf masyarakat baru mencapai 50,48 persen secara nasional.

"Ya memang begitu realitasnya. Yang penting ke depan kita bisa menaikkan literasi perwakafan kita itu. Tidak boleh berhenti di situ, ya kita perbaiki," ungkap dia.

Nuh menyebut, potensi wakaf di Indonesia masih sangat besar. Utamanya jika seluruh masyarakat di Indonesia bersama-sama mempraktikkan wakaf.

Baca juga: PT Pos Indonesia Berpotensi Jadi Kanal Penerimaan Wakaf Uang

Sebab, dalam lingkup kecil pun, pengumpulan dana wakaf secara masif mampu menciptakan nominal yang besar.

Nominal itu nantinya dipakai untuk kepentingan umat sesuai ikrarnya. 

"Potensinya bisa dibayangkan, contoh yang serhana ada di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Setiap dosen, karyawan, dan mahasiswa mengumpulkan Rp 10.000 per bulan. Terkumpul 1 tahun mencapai Rp 2 miliar," ungkap Nuh.

Demikian pula yang sempat diterapkan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan beberapa tahun lalu.

Nuh menyebut, Kementerian itu selalu menyisihkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di kisaran Rp 4-5 triliun per tahun.

Baca juga: OJK: Saat Ini Ada 60 Bank Wakaf Mikro di Indonesia

Dana tersebut terkumpul hingga belasan triliun dari tahun 2009-2015. Dana tersebut akhirnya disalurkan untuk beasiswa LPDP. 

"Dan ini menjadi dana abadi. Karena (dana) wakaf tidak boleh dihabiskan. Induknya terus menggelembung, dan bisa diberikan pada mauquf alaih (pihak yang menerima wakaf), sesuai ikrar peruntukannya," pungkas Nuh. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com