JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Bank Jago, Jerry Ng mengungkapkan alasannya mendirikan bank digital.
Hal ini tak terlepas dari fenomena evolusi bank dalam 20 tahun terakhir.
Jerry menyebut pada abad 21, dunia sudah memasuki digitalisasi.
Baca juga: Ini Alasan Jerry Ng Jadikan Bank Jago menjadi Bank Digital
Perbankan yang notabene salah satu lembaga keuangan paling berpengaruh tak lepas dari perubahan tersebut.
Apalagi saat ini, muncul generasi digital savvy yang tak bisa lepas pada ponsel.
Keberadaan ekosistem digital pun tumbuh subur dengan cepat, utamanya di negara-negara kawasan Asia Tenggara.
"Lima sampai sepuluh tahun lalu, Gojek, Tokopedia, Traveloka, enggak ada. Sekarang sudah ada dan membuka banyak kesempatan. Sekarang era baru, kita sudah compete (bersaing) di era of digital," kata Jerry dalam Indonesia Data and Economic Conference Katadata, Selasa (23/3/2021).
Perkembangan yang terjadi pada beberapa tahun belakangan, berbeda dengan tahun 2000-2010 pasca krisis moneter.
Baca juga: Usai Right Issue, Bank Jago Bentuk Aplikasi hingga Unit Usaha Syariah
Kala itu, bank-bank bisa bertahan dengan baik selama tidak melakukan kesalahan.
Berlanjut pada tahun 2010-2020, bank harus memiliki bisnis model yang unik agar mampu bersaing dengan bank lain.
"Semakin ke sini saya belum, ada sesuatu yang tidak bisa dihentikan. Saya lihat ada spectrum dari digitalisasi," ujar dia.
Untuk itu kata Jerry, bank harus bertransformasi karena merupakan nilai guna (utilitas).
Dia lantas mencontohkannya seperti listrik. Listrik tidak akan berguna bila tidak ada barang pendukungnya.
Baca juga: Modal Rp 3,15 Triliun, GIC Singapura Bakal Jadi Investor Bank Jago
Namun, akan sangat berguna bila disatukan dengan alat pendukung.
Sama seperti bank. Bank akan berguna jika bergabung dengan ekosistem yang telah terbentuk saat ini.