Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Menristek soal Butuh Waktu Seminggu untuk Tahu Hasil Tes PCR di NTT

Kompas.com - 25/03/2021, 13:34 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan, di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk mengetahui hasil pemeriksaan Covid-19 dengan metode RT PCR.

Hal tersebut diakibatkan karena masih terbatasnya laboratorium yang mampu mengecek hasil dari pengetesan RT PCR.

“Contoh, di NTT itu membutuhkan 1 minggu untuk mengetahui hasil tes PCR. Kenapa, karena mesinnya terbatas, sehingga sampel swab yang diambil dari suatu kota itu harus dibawa ke lab-nya dulu yang ada di Kupang,” ujar Bambang dalam konferensi pers virtual, Kamis (25/3/2021).

Baca juga: Kalbe Farma Luncurkan Tes Covid-19 dengan Metode Air Liur, Berapa Harganya?

Atas dasar itu, Bambang menyarankan agar di daerah yang masih terbatas fasilitas laboratoriumnya diterapkan metode tes Covid-19 menggunakan Reverse Transcription Loop Mediated Isothermal Amplification (RT LAMP).

RT LAMP sendiri merupakan alat tes Covid-19 yang metodenya menggunakan air liur atau metode Sampel Saliva. Alat tes Covid-19 ini dinilai memiliki akurasi yang setara dengan RT-PCR.

“Mungkin Pak Wiku sebagai Satgas Covid-19 ini bisa melihat daerah mana saja yang coverage RT PCR-nya terbatas, antrian panjang, waktu tunggunya panjang dan itu lah yang kemudian di intervensi dengan RT LAMP. Artinya kita posisi RT LAMP ini sebagai pelenglap dari adanya RT PCR,” kata Bambang.

Mengenai harga pengetesan Covid-19 menggunakan RT Lamp, menurut Bambang bisa lebih murah dibandingkan RT PCR.

“Mengenai harga, setau saya dari pihak Kalbe Farma, kira-kira harganya separuh dari harganya pemeriksaan RT PCR,” ungkapnya.

Seperti diberitakan, PT Kalbe Farma (KLBF) meluncurkan alat tes Covid-19 yang metodenya menggunakan air liur atau metode Sampel Saliva. Alat tes Covid-19 ini dinilai memiliki akurasi yang setara dengan RT-PCR.

Tes diagnostik Covid-19 dengan sampel air liur ini menggunakan metode Reverse Transcription Loop Mediated Isothermal Amplification (RT LAMP).

Baca juga: Aturan Terbaru KAI: Sudah Pakai GeNose, Tak Perlu Lagi Tes PCR/Antigen

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com