Bendahara Negara ini juga merinci bantuan pemasaran yang diterima.
Persentase UMK dan UMB yang menerima masing-masing baru 8,86 persen dan 5,35 persen dari yang jumlah kebutuhan 68,82 persen dan 66,84 persen.
Dia menyebut, bantuan sejatinya disiapkan untuk pelaku usaha Bali yang mengalami penurunan, atau bahkan kehilangan pendapatan saat pandemi Covid-19.
Baca juga: Sri Mulyani Terbitkan Aturan Penjaminan untuk Proyek Strategis Nasional
Hilangnya pendapatan ini disebabkan karena kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik merosot akibat lockdown.
"Pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan penghasilan masyarakat Bali. Berdasarkan tingkat pendapatan, terlihat bahwa semakin rendah pendapatan mereka. Kita memberikan bantuan sosial yang berfokus pada kelompok 30 persen ke bawah," sebut Ani.
Dia lantas berharap, vaksinasi yang terus berjalan sejak 13 Januari 2021 dapat terus berjalan dan menambah kepercayaan masyarakat untuk kembali melakukan aktifitas.
Kepercayaan masyarakat akan mendorong sektor pariwisata termasuk hotel dan restoran akan kembali bergerak seperti sedia kala.
"Namun vaksin bukan satu-satunya, kita harus tetap melakukan disiplin protokol kesehatan. Apalagi (ada) varian baru (Covid-19) yang muncul. Ini tidak berarti kita menyerah, tetap berupaya makanya berbagai langkah untuk membuat sektor usaha bertahan dan pulih kembali dilakukan pemerintah, entah korporasi, UMKM, dan dunia usaha," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.