Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara BI Hadapi Kejahatan Siber di Eksosistem Ekonomi dan Keuangan Nasional

Kompas.com - 09/04/2021, 06:57 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memiliki fokus untuk mengembangkan sistem keamanan kejahatan siber atau cybersecurity di sistem ekonomi dan keuangan nasional.

Ini selaras dengan roadmap BI terkait pengembangan pasar keuangan Indonesia.

Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono mengatakan, pengembangan pasar keuangan akan menciptakan integrasi antar industri keuangan, yang kemudian membuat isu serangan siber menjadi lebih rentan terjadi.

Baca juga: Ada DP 0 Rupiah, BI: Aplikasi KPR di Bank BUMN Melonjak 40 Persen

“Kalau sedikit saya berikan gambaran kenapa kita sangat concern pada cybersecurity, kita ingin membuat ekosistem keuangan digital, jadi itu mulai dari sekor BI ada sektor keuangan publik maupn sektor ekonomi,” katanya dalam diskusi virtual, Kamis (8/4/2021).

Doni menyebutkan, salah satu bentuk keperhatian bank sentral terhadap cybersecurity ialah dengan diterapkannya sistem BI Real Time Gross Settlement.

Sistem ini memiliki fungsi meningkatkan kepastian penyelesaian akhir setiap transaksi pembayaran, yang berarti mengurangi risiko penyelesaian akhir.

Ke depannya, BI berencana membuat sebuah platform bernama Cyber Security Sharing Platform-Sistem Pembayaran (CSSP-SP).

Platform ini nantinya akan berfungsi mengolah laporan dari suatu bank.

Baca juga: BI Sebut Komitmen Bank untuk Turunkan Suku Bunga Sudah Mulai Terlihat

“Kita akan mendapat laporan dari bank, CSSP akan mengolahnya,” kata Doni.

Hasil laporan tersebu akan diklasifikasikan berdasarkan aturan sharing protocol, yang terdiri dari, hanya untuk BI dan bank pengirim, dapat didistribusikan ke anggota CSSP, dapat didistribusikan ke organisasi atau bank, hingga tidak dibatasi informasinya.

Doni menyadari, saat ini berbagai lembaga keuangan telah menerapkan protokol cybersecurity yang mumpuni.

Namun, masih diperlukan juga adanya standarisasi terkait penerapan protokol cybersecurity.

“Terpenting membutuhkan cybersecurity operation center,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com