Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Perluas Penjaminan Industri Hotel hingga Restoran

Kompas.com - 09/04/2021, 21:12 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merevisi aturan penjaminan industri hotel, restoran, hingga akomodasi.

Kini aturan dipermudah sehingga lebih banyak industri di bidang tersebut terlindungi.

"Kriteria pelaku usaha korporasinya kita relaksasikan dalam hal ini tidak hanya yang terdampak covid terkait usaha," ucap Sri Mulyani dalam Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional secara virtual, Jumat (9/4/2021).

Baca juga: Sandiaga Uno Ingin Penggunaan GeNose Diperluas di Destinasi Wisata

Dalam peraturan lama, penjaminan diberikan kepada industri dengan jumlah karyawan minimal 300 orang. Sedangkan di aturan baru, penjaminan bisa diberikan kepada industri dengan minimal karyawan 50 orang.

"Dulu dengan industri manufaktur fokusnya yang labour intensive, padat karya makanya menggunakan kriterianya minimal jumlah karyawannya 300. Sekarang diturunkan minimal 100 atau 50 orang untuk sektor tertentu," ungkap dia.

Wanita yang akrab disapa Ani ini menuturkan, perluasan diperlukan karena sektor tersebut yang paling terdampak pandemi Covid-19.

Beberapa keringanan lainnya adalah dari segi tenor pinjaman. Tenor pinjaman yang diberikan lebih panjang, yakni selama 3 tahun dengan jumlah minimal pinjaman Rp 5 miliar. Sebelumnya, jumlah pinjaman harus sebesar Rp 10 miliar.

"Jumlah pinjamannya juga diturunkan dan lama pinjaman jadi diperpanjang 3 tahun. Mereka (hotel, restoran, dan akomodasi) masuk dalam kategori mendapatkan penjaminan yang direlaksasi dengan pinjaman Rp 500 juta sampai Rp 10 miliar," pungkasnya.

Sebagai informasi, penjaminan ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 32/PMK.08/2021 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 98/PMK.08/2020 tentang Tata Cara Penjaminan Pemerintah untuk Pelaku Usaha Korporasi melalui Badan Usaha Penjaminan yang Ditunjuk dalam Rangka Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional.

Baca juga: Bakal Jadi Kementerian Investasi, Ini Tanggapan BKPM

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+