Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Layang Japek Akan Tutup Sementara untuk Ganti Nama Jadi Sheikh MBZ

Kompas.com - 11/04/2021, 00:02 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah berencana mengganti nama Jalan Tol Jakarta – Cikampek (Japek) II Elevated menjadi Jalan Layang Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ).

Terkait hal tersebut, prosesi Tol Layang Japek ganti nama akan berdampak pada penutupan sementara ruas tol pada hari Senin, 12 April 2021 mulai pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB.

“Akan dilakukan penutupan sementara sebagian ruas Tol Japek Layang pada on ramp dari arah Jakarta menuju Cikampek Km 10A Junction Cikunir pada hari Senin, 12 April 2021 mulai pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB,” demikian bunyi keterangan resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dikutip pada Minggu (10/4/2021).

Baca juga: Konsumsi BBM di Tol Trans Jawa Melonjak 250 Persen, Ada Apa?

Penutupan 2 lajur hanya dilakukan pada akses masuk Tol Japek II Elevated yang mengarah ke Cikampek selama 5 jam itu.

“Selama waktu penutupan tersebut, pengguna jalan tetap dapat melalui Tol Japek Elevated dari arah JORR (Rorotan - Bintara) atau dengan menggunakan jaringan jalan tol lama (bagian bawah),” jelas Kementerian PUPR.

Sementara arus lalu lintas Japek II Elevated dari arah Timur (Karawang - Km 47 B) menuju ke Jakarta tidak mengalami penutupan atau pengalihan lalu lintas. Artinya ruas tol Japek II Elevated ke arah Jakarta tetap dioperasikan normal seperti biasa.

Sebagai informasi, Tol Japek II Elevated telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Desember 2019 silam, serta merujuk pada Surat Izin Menteri PUPR No. BM.07.02-Mn/635, tanggal 8 April 2021.

Baca juga: Berdiri Sebelum RI Merdeka, Ini PO Bus Tertua di Sumatera Barat

Tol ini menjadi salah satu solusi kemacetan yang sering terjadi di ruas vital tersebut. Ruas tol Japek II Elevated merupakan jalan tol layang terpanjang di Indonesia.

Tol Layang Japek juga menjadi jalan tol bertingkat (double decker motorway) yang pertama di Indonesia karena dibangun di atas Jalan tol Jakarta-Cikampek.

Tujuan dibangunnya jalan tol ini adalah untuk memisahkan pergerakan komuter jarak pendek Jakarta-Bekasi-Cikarang (lajur kolektor/eksisting) dengan pergerakan jarak jauh tujuan Cirebon, Bandung, Semarang, dan Surabaya (lajur ekspres/layang), khususnya golongan I non-bus.

Baca juga: Utang Menggunung, Waskita Berharap Penjualan 9 Jalan Tol

Pembangunan Jalan Tol Layang Japek dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk bersama PT Acset Indonusa Tbk (Kerjasama Operasi).

Pengusahaannya dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) yang merupakan anak usaha dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan nilai investasi Rp 16,2 Triliun.

Sebelumnya, penamaan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) menjadi Jalan Layang Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ) ramai dibicarakan di media sosial Twitter dan grup percakapan Whatsapp.

Foto penggantian plang baru jalan tol layang dengan rancangan sepanjang 36,4 kilometer ini pun beredar di media sosial.

Baca juga: Ini Tarif Derek Tol Resmi Jasa Marga dan Cara Menghubunginya

Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur memberikan konfirmasi, penamaan jalan tol layang ini merupakan permintaan resmi dari Sekretariat Presiden Republik Indonesia

"Iya ini permintaan Setpres," ujar Subakti kepada Kompas.com, Sabtu (10/4/2021).

Karena penggantian nama ini merupakan permintaan resmi, Subakti menegaskan, Jasa Marga selaku pengelola tol layang ini siap melaksanakan perintah.

Rencananya, penamaan baru Jalan Tol Layang Sheikh Mohammed Bin Zayed ini akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (12/4/2021). Dalam peresmian ini, Presiden didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

(Sumber: KOMPAS.com/Hilda B Alexander)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com