Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 3 Negara Pemasok Kurma ke Indonesia

Kompas.com - 15/04/2021, 15:15 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Impor beberapa barang konsumsi untuk kebutuhan puasa dan Lebaran terlihat mulai melonjak, salah satunya impor buah kurma.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, impor buah kurma sudah meningkat sejak awal kuartal I-2021, yakni pada bulan Januari 2021. Saat itu, nilai impor kurma sudah mencapai 10,3 juta dollar AS.

"Kemudian pada Februari naik lagi 14,9 juta dollar AS, dan Maret impor naik menjadi 17,1 juta Dollar AS. Jadi bulan Januari sudah ada impor kurma dari beberapa negara," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi video, Kamis (15/4/2021).

Suhariyanto menyebut, impor kurma terjadi karena RI bukanlah negara penghasil kurma. Sementara momen puasa dan Lebaran identik dengan buah asal Negara Timur Tengah ini.

Baca juga: Agar Stok Pangan Aman Selama Ramadhan, Pemerintah Impor Bawang Putih hingga Gula

Lantas negara mana yang jadi pengimpor kurma ke Indonesia?. BPS mencatat ada 3 negara pengimpor kurma ke Indonesia yakni Mesir, Tunisia, dan Arab Saudi.

"Kalau impor yang khusus jelang Lebaran itu tentu saja adalah kurma. Karena kita tidak produksi kurma, biasanya impor kurma," ungkap Suhariyanto.

Impor kurma lantas sedikit banyak menjadi penyumbang besarnya impor di kuartal I-2021. Secara kumulatif, impor kuartal I-2021 mencapai 43,38 dollar AS, meningkat 10,76 persen (year to date/ytd).

Bulan ini, nilai impor mencapai 16,79 miliar dollar AS, atau tumbuh 26,55 persen dibanding Februari 2021. Dibandingkan bulan Maret tahun sebelumnya (year on year/yoy), impor melesat 25,73 persen.

"Kalau kita lihat antusiasme dari pengusaha maupun masyarakat untuk menyambut Lebaran ini cukup bagus. Permintaan barang di luar menyebabkan industri bergerak. Kenaikan impor terjadi sebagian untuk antisipasi konsumsi lebaran," sebut dia.

Baca juga: 8 Tahun Jualan Kurma Impor, Pria Ini Catatkan Omzet Miliaran Rupiah Per Tahun

Tak hanya kurma, kenaikan impor juga terjadi pada impor vaksin. Pada Maret 2021, impor vaksin secara keseluruhan termasuk vaksin Covid-19 sebesar 178,7 juta dollar.

"Selama triwulan I total vaksin impor 443,4 juta dollar AS, naik 1.315 persen dibanding periode yang sama tahun lalu," pungkasnya.

Sebagai informasi, kenaikan impor terjadi di seluruh sektor baik migas maupun non migas. Impor migas naik 74,74 persen mencapai 2,28 miliar dollar AS, karena kenaikan nilai impor minyak mentah maupun hasil minyak, meski nilai impor gas mengalami penurunan sebesar 2,11 persen.

Baca juga: Terus Melonjak, Harga Bitcoin Diramal Bisa Tembus Rp 1 Miliar

Sementara impor non migas senilai 14,51 miliar dollar AS atau naik 21,30 persen (mtm) dan 23,52 persen dibanding Maret 2020 (yoy).

Menurut penggunaan barang, impor barang konsumsi naik 15,51 persen (yoy), bahan baku/penolong naik 31,10 persen (yoy), dan barang modal naik 11,85 persen (yoy).

Kenaikan impor barang konsumsi terjadi di beberapa barang, yaitu vaksin Covid-19 dari China, melt cream and powder dari Selandia Baru, Jeruk Mandarin dari China, serta raw sugar dari India.

Baca juga: Mau Beli Cabai Rawit Murah? Belanja di Sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com