Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Kredit Kuartal I 2021 Diproyeksi Negatif, Kuartal II Ekspansif

Kompas.com - 27/04/2021, 16:47 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Core Indonesia, Piter Abdullah Redjalam memproyeksi pertumbuhan kredit perbankan pada kuartal I 2021 masih akan sangat rendah.

Pasalnya, banyak kebijakan yang sifatnya mendorong permintaan kredit baru digulirkan di akhir kuartal I, seperti DP 0 persen untuk kendaraan dan rumah, serta diskon PPnBM.

Artinya, kebijakan tersebut baru akan mampu mendorong kredit di kuartal II-2021.

Baca juga: Penyaluran Kredit Bank Mandiri Tumbuh 9,1 Persen

"Memang di kuartal I (2021) kita perkirakan pertumbuhan kredit masih akan sangat rendah, tapi pada kuartal II mulai terasa dampak dari kebijakan yang diambil pemerintah dan otoritas," kata Piter dalam diskusi media secara daring, Selasa (27/4/2021).

Meski demikian, Piter mengaku penyaluran kredit di kuartal II 2021 pun belum sepenuhnya kembali normal.

Sebab, kondisi pada tahun 2021 belum sepenuhnya mampu mendorong kredit.

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tidak secepat yang dibayangkan, pun penanganan Covid-19 tidak seefektif yang diharapkan.

Belum lagi muncul gelombang ketiga di beberapa negara karena terjadi mutasi virus.

Baca juga: Penyaluran Kredit Mikro BSI Meroket 116,7 Persen

"Bahkan kemudian muncul di luar skenario, adanya virus baru, ini menghambat kembalinya confident (kepercayaan diri) masyarakat sehingga konsumsi masih tertahan," ungkap Piter.

Sepanjang tahun ini, dia meyakini pertumbuhan kredit ada di kisaran 7-9 persen.

Proyeksinya menurun jika dibandingkan proyeksi tahun lalu, di level 10-11 persen.

Pertumbuhan kredit bisa mencapai 7-9 persen pun ada syaratnya, yakni terjaganya arah perbaikan ekonomi yang saat ini mulai berlangsung, tidak ada gelombang kedua di Tanah Air, dan tidak ada interupsi dari proses perbaikan ekonomi.

"Sehingga kesimpulannya, pertumbuhan kredit di kuartal I masih negatif, kuartal II membaik, dan secara keseluruhan tahun ini kami perkirakan tidak melewati 10 persen, paling 7-9 persen," pungkas Piter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com