Dengan adanya holding ini, kata dia, diharapkan kesejahteraan para petani, nelayan, dan peternak bisa ditingkatkan yang diukur dengan nilai tukar pangan.
Baca juga: Holding BUMN Pangan Rampung Kuartal III 2021?
"Selanjutnya yang ketiga adalah operational excellence dan modernisasi teknologi. Jadi tiga hal ini yang melatarbelakangi dibentuknya holding BUMN pangan," kata Arief.
Arief berpendapat, manfaat yang bisa ditimbulkan dalam pembentukan holding tersebut adalah meningkatkan ketahanan pangan dan berupaya meningkatkan hasil pertanian, perikanan, peternakan melalui penambahan luas lahan.
"Lalu kami juga akan melakukan peningkatan kemitraan, melakukan transparansi harga, serta penurunan biaya logistik melalui konsolidasi supply chain," kata dia.
Di samping itu, pemerintah juga ingin meningkatkan produksi bahan pangan nasional.
Kemudian, menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor pangan berkualitas.
Oleh karena itu, fokus pengembangan bahan pokok pangan nasional akan dibagi-bagi ke perusahaan yang berbeda-beda agar hasilnya maksimal.
Baca juga: Maksimalkan Potensi Ekonomi Syariah, BI Akan Bentuk Holding Ekonomi Bisnis Pesantren
Sebagai contoh, untuk produksi beras, jagung, cabai merah dan bawanh merah, nantinya akan menjadi tugas Sang Hyang Seri dan Pertani.
Kemudian, produksi ayam dan sapi di PT Berdikari, produksi ikan di Perindo dan Perinus.
Selain itu untuk storage dan distribusi nantinya akan difokuskan untuk BGR Logistic untuk perdagangan.
Selain itu, kata Arief, RNI telah berupaua mempercepat pembentukan holding ini.
Salah satunya dengan membentuk Project Management Office (PMO) yang dibagi menjadi 7 stream untuk mengawal Project Charter percepatan pengembangan BUMN Pangan.
Ketujuh stream itu terdiri dari Portofolio Business Development and Business Integration, Finance Funding and Investment, lalu SDM, Organisasi & Budaya, Optimalisasi Aset, Supply Chain Management & IT/IRT, Legal GCG Internal Audit & Disk Management, dan Holding Strategy & Transformation.
Baca juga: Erick Thohir Ingin Holding Asuransi BUMN Tiru Kesuksesan Perusahaan Raksasa China
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.