Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset Kripto di Ambang Bubble, Mengapa Bisa Terjadi dan Apa Sebabnya?

Kompas.com - 24/05/2021, 10:51 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

Sumber CNN, CNBC


JAKARTA, KOMPAS.com - Harga aset kripto masih terus merosot dalam sepekan terakhir. Harga bitcoin bahkan sempat menyentuh harga 31.390 dollar AS per keping atau Rp 448,87 juta dalam sepekan terakhir.

Beberapa pihak menilai, saat ini harga aset kripto sedang di ambang bubble.
Harga bitcoin hari ini diperdagangkan di kisaran 33.704 dollar AS per keping atau sekitar Rp 484,08 juta.

Dikutip dari Coingecko, Senin (24/5/2021), harga bitcoin anjlok 10,5 persen bila dibandingkan dengan perdagangan pada waktu yang sama hari sebelumnya.

Baca juga: Kian Anjlok, Berikut Harga Bitcoin dkk Dalam Sepekan

Harga aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar tersebut bahkan merosot 48 persen bila dibandingkan dengan rekor harga tertingginya yang ada di kisaran 64.804 dollar AS per keping atau sekitar Rp 926,69 juta.

Padahal, rekor tertinggi tersebut dicapai pada 14 April 2021.

Merosotnya harga bitcoin diikuti oleh aset kripto lain, seperti ethereum yang dalam 24 jam terakhir harganya telah merosot lebih dari 11 persen menjadi di kisaran 2.089 dollar AS per keping. Sementara dalam sepekan terakhir, harga ethereum anjlok 38,48 persen.

Dogecoin yang sempat menjadi primadona di awal tahun juga jeblok 36,4 persen hanya dalam waktu sepekan. Harga dogecoin saat ini berada di kisaran 0,308 dollar AS per keping, kian jauh dari rekor harga tertingginya yang berada di kisaran 0,73 dollar AS per keping pada 8 Mei 2021 lalu. Harga dogecoin saat ini anjlok 58,9 persen dibandingkan dengan harga rekor tertingginya.

Aset kripto di ambang bubble

Pencipta ethereum Vitalik Buterin tak kaget dengan harga aset kripto yang merosot hampir dua pekan terakhir.

Ia pun harus merelakan kekayaannya dalam bentuk ethereum yang merosot dari 1,1 miliar dollar AS menjadi hanya 879 juta dollar AS hanya dalam waktu sehari.

Baca juga: China Resmi Larang Perdagangan Mata Uang Kripto

Kepada CNN ia mengatakan, ia sudah memperkirakan bubble aset kripto atau gelembung aset kripto tersebut bakal pecah dalam waktu dekat.

Bubble aset kripto adalah fenomena harga aset kripto yang meroket dalam waktu tertentu. Gelembung tersebut pun diperkirakan bisa pecah sewaktu-waktu.

"Aset kripto saat ini sedang dalam bubble, namun sulit memperkirakan (waktu) dia akan pecah," ujar Buterin, dikutip Entreprenur dari CNN, seperti dilansir Kompas.com, Minggu (23/5/2021).

Menurut Buterin, gelembung aset kripto bisa pecah kapan saja, baik sekarang maupun dalam beberapa bulan ke depan.

"Saat ini setidaknya ada tiga gelembung aset kripto terbesar (...) Dan cukup sering, alasan mengapa gelembung tersebut akhirnya berhenti adalah karena beberapa peristiwa terjadi yang hanya memperjelas bahwa teknologinya belum siap," ujar dia.

Harga aset kripto anjlok mulanya dipicu oleh pernyataan Elon Musk yang menyatakan telah menghentikan menerima bitcoin untuk pembelian Tesla. Peristiwa lain seperti pengetatan pengawasan transaksi aset kripto di Amerika Serikat hingga China pun turut menjadi penyebab bubble aset kripto terjadi dalam sepekan terakhir.

Baca juga: Ini Penjelasan Pencipta Ethereum yang Sebut Bubble Aset Kripto Bakal Terjadi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com