Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik 38,6 Persen, PLN Kantongi Laba Bersih Rp 5,9 Triliun di 2020

Kompas.com - 25/05/2021, 09:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mengantongi laba bersih sebesar Rp 5,9 triliun di 2020. Capaian itu naik 38,6 persen dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,3 triliun.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, kinerja positif di masa pandemi Covid-19 tersebut berkat efisiensi di sisi teknis dan operasional serta inovasi-inovasi melalui program transformasi PLN yang dijalankan sejak April 2020 lalu.

"Kinerja keuangan PLN meningkat signifikan di tengah masa pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Laba bersih tahun 2020 naik 38,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/5/2021).

Baca juga: Mulai 2022, Ada 15,2 Juta Pelanggan PLN 450 VA Tak Lagi Terima Subsidi

Menurutnya, bila tidak mempertimbangkan pencatatan unrealised loss selisih kurs sebesar Rp 7,7 triliun, maka laba bersih perusahaan listrik pelat merah itu bisa bertambah menjadi Rp 13,6 triliun.

Sejalan dengan peningkatan laba bersih, PLN mampu membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 345,4 triliun, di tengah sebagian besar bisnis menghadapi pandemi Covid-19 yang menyebabkan perekonomian nasional menurun.

Secara rinci, pendapatan penjualan tenaga listrik mencapai Rp 274,9 triliun, termasuk didalamnya subsidi stimulus Covid-19 sebesar Rp 13,8 triliun untuk membantu 33 juta pelanggan.

Selain itu terdapat pendapatan subsidi sebesar Rp 48 triliun yang menjangkau 37 juta pelanggan dan kompensasi Rp 17,9 triliun untuk 42 juta pelanggan.

“Pencapaian ini merupakan hasil dari Transformasi PLN, yang berfokus pada peningkatan pendapatan dan menurunkan biaya pokok penyediaan, serta peningkatan layanan," kata Zulkifli.

Baca juga: Gunakan Abu Batu Bara, PLN Renovasi Rumah Warga di Sekitar PLTU

Ia bilang, PLN beradaptasi dengan tantangan ekonomi saat ini untuk menambah pendapatan perusahaan, sekaligus mendukung perkembangan dunia industri. Hal itu dilakukan melalui akuisisi captive power di industri, elektrifikasi sektor agrikultur dan perikanan, serta migrasi ke kompor listrik atau electrifying lifestyle.

Dalam upaya meningkatkan pendapatan, PLN juga mengembangkan lini usaha di luar kelistrikan dan melakukan optimalisasi aset PLN, antara lain dengan membangun layanan internet dan infrastruktur kendaraan listrik.

Di sisi lain, upaya peningkatan pelayanan dilakukan melalui Super Apps PLN Mobile. Lewat aplikasi ini layanan PLN yang tadinya belum terintegrasi, sekarang sudah menyatu dan terkonsolidasi sehingga pelanggan dapat menggunakannya dengan mudah dan cepat.

Selain upaya efisiensi, lanjut dia, PLN juga meningkatkan pengelolaan berbasis tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG), pengendalian likuiditas yang ketat, memperkuat pengelolaan manajemen risiko, dan pengelolaan keuangan yang hati-hati.

Dengan seluruh langkah efisiensi dan penghematan ini, PLN mampu menurunkan beban usaha cukup signifikan Rp 14,4 triliun di 2020, dari yang semula sebesar Rp 315,4 triliun di 2019 menjadi hanya sebesar Rp 301,0 triliun di 2020.

Baca juga: Ini Tarif Listrik PLN Periode April-Juni 2021

“Dengan adanya peningkatan laba bersih, program transformasi dapat kami katakan berjalan sesuai rencana dan target,” ujar Zulkifli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com