BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Xendit

Program Pembebasan Biaya Layanan Payment Gateway, Upaya Percepatan Digitalisasi UMKM

Kompas.com - 02/06/2021, 11:46 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.comPandemi Covid-19 memukul sektor usaha kecil mikro dan menengah (UMKM). Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI) 2020, sebanyak 87,5 persen pelaku UMKM terdampak pagebluk yang disebabkan virus corona.

Dari jumlah tersebut, 93,2 persen diantaranya mengalami penurunan angka penjualan.

Penurunan sektor UMKM turut memengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya, sektor ini berkontribusi cukup besar terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia, yakni mencapai lebih dari 60 persen.

Meski demikian, bukan berarti pandemi mematikan sektor UMKM sepenuhnya. Terbukti, sektor ini mampu bertahan dengan beradaptasi lewat penerapan digitalisasi.

Masih merujuk data yang sama, berkat digitalisasi, 12,5 persen pelaku UMKM dapat bertahan dari kebangkrutan.

Dari jumlah tersebut, 27,6 persen pelaku UMKM dapat meningkatkan penjualan, sedangkan 72,4 persen mencatat penjualan yang stabil.

Melihat data BI, digitalisasi menjadi hal wajib untuk mendorong sektor UMKM kembali bangkit. Hal ini dilakukan agar pelaku UMKM tetap bertumbuh di masa pandemi.

Apalagi, data BI juga menyebut bahwa transaksi pembayaran digital meningkat 37,8 persen selama pandemi.

Oleh sebab itu, penting bagi pelaku bisnis untuk memfasilitasi konsumen dengan layanan digital payment gateway.

Hal ini bertujuan agar konsumen makin mudah dalam menentukan pilihan metode pembayaran.

Dukungan untuk UMKM.

Adapun salah satu digital payment gateway yang bisa dijadikan pilihan bagi pelaku UMKM saat ini adalah Xendit.

Perusahaan teknologi finansial (tekfin) tersebut menyediakan berbagai solusi pembayaran yang simpel, aman, dan terintegrasi dengan beragam saluran, seperti akun virtual, kartu kredit atau debit, dompet digital, serta toko ritel macam minimarket.

Untuk mendukung UMKM, perusahaan yang beroperasi sejak 2016 itu menggelar Xendit Level Up Program.

Xendit Level Up ProgramXendit Xendit Level Up Program

Lewat program ini, Xendit mendukung 1.000 UMKM dan pelaku bisnis yang terdampak pandemi Covid-19, khususnya di Indonesia dan Filipina.

Pada program tersebut, Xendit berkomitmen untuk mengalokasikan dana hingga Rp 1 triliun bagi UMKM terpilih.

Masing-masing pelaku UMKM terpilih akan mendapatkan fasilitas pembebasan biaya layanan Xendit senilai Rp 1 miliar.

CEO dan Co-Founder of Xendit Moses Lo menjelaskan, pembebasan biaya tersebut dapat meringankan pengeluaran operasional pelaku UMKM.

Dengan begitu, pelaku usaha dapat menggunakan layanan payment gateway Xendit tanpa mengeluarkan biaya dan komisi.

“Pelaku UMKM pun dapat berfokus untuk mengembangkan bisnis mereka. Pendeknya, kami ingin mendukung para pelaku usaha untuk mewujudkan #WaktuIndonesiaBerbisnis,” jelas Moses Lo melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (25/5/2021).

Asisten Deputi bidang Pembiayaan dan Investasi UMKM Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) Indonesia Dr M Hanafiah, SE, MM, mengapresiasi langkah Xendit tersebut.

Pasalnya, hal tersebut sejalan dengan target Kemenkop yang ingin membantu 30 juta pelaku UMKM nasional untuk go digital pada 2023.

“Kami berharap, para (pelaku) UMKM di seluruh Indonesia memahami dan memanfaatkan kesempatan ini agar bisa memfasilitasi transaksi pembayaran digital dengan lebih mudah, aman, dan terpercaya bagi para konsumen untuk kemajuan bisnis yang dikelolanya,” kata Hanafiah.

Ungkapan apresiasi lainnya juga datang dari Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Ekonomi Kreatif Erik Hidayat.

Kadin, kata Erik, sangat menyambut baik inisiatif Xendit untuk membantu 1.000 UMKM dalam mengakses fasilitas pembayaran digital dengan mudah tanpa biaya.

Apalagi, tahun ini merupakan momen pemulihan mereka pascapandemi.

“Kami dari Kadin juga akan mengajak anggota kami untuk berpartisipasi dalam program Xendit Level Up,” ujarnya.

Xendit Level Up Program sendiri terbagi menjadi dua kriteria. Pertama, Business Pitch Challenge untuk UMKM yang bergerak di sektor ritel, e-commerce, dan jasa. Kedua, The Accelerator Program yang ditujukan untuk UMKM di industri startup dan teknologi.

Khusus Xendit Level Up Program Business Pitch Challenge, pendaftaran berlangsung sejak 24 April hingga 30 Juni 2021.

Pelaku UMKM yang mengikuti program tersebut diminta untuk membuat proposal berbentuk video dengan durasi tiga menit.

Adapun isi konten menjelaskan tentang model bisnis dan alasan kelayakan memenangkan program tersebut.

Proposal video yang sudah dibuat oleh peserta Xendit Level Up Program Business Pitch Challenge kemudian diunggah ke Youtube dengan mencantumkan tanda pagar (tagar) #WaktuIndonesiaBerbisnis.

Setelah itu, kirimkan tautan video dengan mengisi formulir pendaftaran di sini.

Sementara itu, untuk The Accelerator Program, pendaftaran akan dibuka pada pertengahan Juli 2021. Informasi lebih lanjut akan diumumkan secara terpisah.

Sejak kemunculannya, Xendit telah melayani lebih dari 2.000 pelanggan dari berbagai industri, mulai dari retail, fesyen, finansial, hingga perusahaan penyedia produk digital.

Selain itu, Xendit juga telah memfasilitasi total 65 juta transaksi pembayaran.


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com