Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Fitur Paylater Makin Diminati Selama Pandemi Covid-19

Kompas.com - 09/06/2021, 15:48 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kondisi pandemi Covid-19 yang belum mereda mendorong kenaikan pembelian melalui e-commerce.

Dalam riset Kredivo dan Katadata Insight Center selama Januari-Desember 2020, sebanyak 55 persen pengguna e-commerce baru memilih metode pembayaran melalui Paylater.

Riset yang dilakukan melalui enam pemain e-commerce terbesar Indonesia menunjukkan, selain untuk membeli kebutuhan mendesak atau berbelanja dengan cicilan pendek, sebanyak 41 persen konsumen memilih fitur paylater untuk mengontrol pengeluaran bulanan.

Baca juga: Mudah, Begini Cara Daftar Bukalapak Paylater

VP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari mengungkapkan, pandemi telah mengubah banyak hal dalam keseharian, termasuk perilaku saat bertransaksi digital.

Riset yang dilakukan Kredivo bersama Katadata Insight Center tahun ini memperkuat kesimpulan, adopsi e-commerce akan terus meningkat tiap tahunnya.

“Riset pada tahun ini menunjukkan, pandemi berdampak pada akselerasi penggunaan paylater menjadi metode pembayaran pilihan yang cepat, mudah dan aman di e-commerce,” kata Indiana.

Dalam riset juga disebutkan, Paylater ke depannya akan semakin diminati sebagai pembayaran pilihan yang cepat, aman, dan nyaman.

Selain itu, Paylater diperkirakan menjadi salah satu pembayaran digital yang tumbuh paling cepat di e-commerce dalam satu tahun terakhir.

Baca juga: Mengenal PayLater Online Shop yang Jadi Pesaing Kartu Kredit

Mulya Amri selaku Research Director Katadata Insight Center mengatakan, hampir 90 persen konsumen menyadari, paylater merupakan sebuah opsi pembayaran, mereka yang sudah menggunakan paylater sangat puas dan 50 persen di antaranya berencana menggunakan paylater lebih sering daripada sebelumnya.

“Ternyata Paylater sudah cukup popular lebih dari seperempat responden yang mengaku menggunakan Paylater. Persentase paylater juga lebih tinggi dari penggunaan kartu kredit,” ungkap dia.

Adapun metode pembayaran menggunakan paylater berkontribusi sebesar 27 persen, sementara kartu kredit hanya 6 persen.

Di samping itu, 86 persen responden sudah mengetahui dan mengenal metode pembayaran Paylater dengan komposisi pengetahuan 26,3 persen atau sedang.

“Kebanyakan pengguna Paylater adalah pengguna baru kurang dari 1 tahun atau selama pandemi ini. 69 persen dari mereka mengaku Paylater dapat memenuhi kebutuhan mereka Ketika dana tidak cukup dan sebagai alternatif cicilan selain kartu kredit,” kata Mulya.

Baca juga: Lewat Pick Your Limit, Pengguna GoPay Paylater Bisa Atur Limit Semaunya

General Manager Kredivo Lily Suriani mengungkapkan, perkembangan Paylater di Indonesia cukup signifikan. Alasannya adalah karena metode pembayaran yang lebih reliable dan nyaman.

Terutama ketika membeli barang dengan harga yang mahal.

“Orang milih beli barang harga tinggi, sehingga metode pembayaran yang reliable, nyaman, anam, dan terjangkau itu makin dibutuhkan. Faktanya, ketika mereka beli barang diatas Rp 10 juta pakai paylater itu mereka bisa dapat barangnya, lalu mereka membayar kemudian atau secara berkala,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com