Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehatkan Keuangan, Garuda Indonesia Terus Dorong Pengembalian Pesawat ke Penyewa

Kompas.com - 22/06/2021, 07:45 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Oleh sebab itu, sebanyak 101 pesawat yang tak menghasilkan pendapatan tersebut harus tetap menjadi tanggungan perseroan setiap bulannya bila tak dilakukan negosiasi segera dengan pihak lessor.

Lewat negosiasi dengan lessor diharapkan bisa mendapatkan tiga opsi, yakni dapat dilakukan early termination atau pengembalian pesawat lebih awal dari kontrak, lease holiday atau penundaan pembayaran sewa pesawat, serta pay by the hour atau membayar sesuai jam penggunaan pesawat.

"Jadi kalau enggak dilakukan langkah apapun (terhadap lessor), pasti akan tetap rugi Rp 1 triliun setiap bulan kalau ini enggak ditutupi," kata dia.

Baca juga: Dirut: 1.099 Karyawan Garuda Indonesia Telah Ajukan Pensiun Dini

Maka dari itu, Dony menekankan, fokus perseroan saat ini adalah menyelesaikan negosiasi dengan para lessor untuk menyehatkan Garuda Indonesia, sebab tak akan bisa jika hanya sekedar pemerintah memberikan suntikan dana melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).

"Apapun penyelesaian yang dilakukan selama kami tidak menutupi ini, meskipun kami diberi PMN pun, artinya akan tetap rugi Rp 1 triliun terus, maka yang harus diobati adalah bagaimana menutup sumber kerugian ini," jelas Dony.

"Ini sudah kami lakukan, tetapi memang proses negosisasi itu enggak mudah. Kami ingin pesawat ini 'maaf kita sudah tidak pakai lagi'. Ini ada 101 pesawat yang kami ingin kembalikan, tetapi dalam proses ini tentu butuh waktu, ini yang sedang bergulir kami lakukan," papar dia.

Sekedar informasi, Garuda Indonesia memang tengah menghadapi krisis keuangan dengan diketahui memiliki utang mencapai Rp 70 triliun dan terus bertambah sekitar Rp 1 triliun setiap bulannya.

Berdasarkan data Kementerian BUMN, beban biaya Garuda Indonesia mencapai 150 juta dollar AS per bulan, tetapi pendapatan yang dimiliki hanya 50 juta dollar AS.

Baca juga: Prediksi Saham Garuda Indonesia: Tinggal Tunggu Waktu Terjun Bebas ke Harga Rp 50

Artinya perusahaan merugi 100 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,43 triliun (kurs Rp 14.300 per dollar AS) per bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com