Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi yang Bisa Dipakai Para UMKM "Home Decor" jika Ingin Tembus Pasar Ekspor

Kompas.com - 03/07/2021, 09:31 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah menurunnya berbagai bisnis lantaran pandemi, ada satu bisnis yang justru naik daun lantaran memiliki permintaan yang tinggi yaitu bisnis produk home decor.

Banyak pelaku bisnis ini yang produknya bisa tembus ke pasar ekspor.

Consultant Trainer Coach Pengembangan Export untuk UMKM sekaligus fasilitator PPEI Liena Mahalli mengatakan, bisnis home decor sedang bagus-bagusnya selama pandemi ini karena dipacu oleh banyaknya aktivitas di rumah.

Baca juga: Mau Jadi Eksportir? Pahami Apa Itu SKA

"Orang memilih WFH, yang biasanya keluar rumah sekarang mending diam di rumah, yang biasanya nongkrong atau makan di luar sekarang lebih memilih makan di rumah. Orang kerja di rumah otomatis mereka harus membuat rumahnya nyaman kan, itu yang membuat mereka mau membeli produk home decor," ujarnya dalam obrolan ekspor bertema "Peluang dan Strategi Ekspor Produk Home Decor" yang disiarkan secara virtual, dikutip Kompas.com, Sabtu (3/7/2021).

Apalagi, kata dia, konsumen di negara-negara besar biasanya memiliki bujet tersendiri untuk memperbaiki rumah atau mendekor ulang rumahnya.

Bahkan, dana yang biasanya ditabung untuk liburan dialihkan menjadi dana untuk mendekor rumah.

"Kan liburan udah enggak bisa lagi. Bujet untuk liburan atau traveling dialokasikan ke bujet mendekor ulang rumah,"jelas Liena.

Dia membeberkan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh UMKM home decor jika ingin menembus pasar ekspor atau cara menangkap peluang selama pandemi.

Pertama, harus mengamati kondisi pasar. Dia menjelaskan, eksportir harus tahu produk home decor yang sedang dibutuhkan. Cara melihat kebutuhan tersebut pun bisa melalui internet ataupun media sosial.

"Kita juga bisa monitor di beberapa website yang menampilkan kondisi pasar di negara tertentu seperti apa atau bahkan lihat website para importir home decor," ucapnya.

Baca juga: Ini Cara Menemukan Pembeli yang Tepat untuk Eksportir

Kedua, lakukan adaptasi. Dia menjelaskan, para eksportir harus bisa melakukan adaptasi dengan kebutuhan serta produk yang ada.

Misalnya, dijelaskan dia, apabila UMKM memiliki produk keranjang yang besar, usahakan mendesain ulang dengan membuat keranjang yang bisa dilipat.

"Karena kalau keranjang besar susah ngirimnya, makanya buat yang bisa dilipat. Usahakan produk itu fungsinya tidak berubah, tapi dibentuk menjadi lebih handy," ucapnya.

Dia menambahkan, negara yang memiliki potensi permintaan home decor adalah AS, Jerman, Belanda, Perancis, Swedia, Italia, dan Spanyol. Sementara negara yang menjadi kompetitor adalah Vietnam, Thailand, Polandia, dan Maroko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com