Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Basri soal PPN: Bereskan dulu Korupsi dan High Cost Economy...

Kompas.com - 05/07/2021, 05:04 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri mengingatkan pemerintah Indonesia untuk tidak menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dalam waktu dekat.

Sebelum menaikkan pajak, Faisal mengimbau agar pemerintah membereskan masalah yang ada di Indonesia seperti masalah kemiskinan maupun kebocoran anggaran akibat korupsi.

“Bereskan dulu korupsi dan high cost economy. Kalau misal seperti ini, yang ada seperti mengucurkan air di ember bocor. Yang paling penting, keadilan ditegakkan,” ujar Faisal dalam web seminar, Minggu (4/7/2021).

Baca juga: Pemerintah Kaji Skema PPN Multitarif, Ini Besarannya

Faisal juga meminta pemerintah dalam berhati-hati dalam meningkatkan PPN ini dan jangan melakukan perbandingan kondisi Indonesia dengan negara-negara Eropa karena kondisi masyarakat miskin di Indonesia masih sangat tinggi.

Ia mengutip data dari Bank Dunia. Memang, penduduk miskin Indonesia hingga September 2020 tercatat 10,19 persen. Namun, penduduk rentan miskin di Indonesia mencapai 52,8 persen dengan jumlah sekitar 143 juta penduduk.

Nah, bila pemerintah akhirnya menerapkan peningkatan PPN dalam waktu dekat, ini akan mengancam 52,8 persen penduduk rentan miskin tersebut ke jurang kemiskinan. Karena, PPN ini akan berlaku buat semua masyarakat meski nantinya ada pengecualian.

Baca juga: Daging Sapi dan Beras Premium Akan Dikenakan PPN

“Saran saya, prinsip dasar semua harus dikarenkan PPN baik barang maupun jasa. Namun, ada mekanisme yang menguasai hajat hidup orang banyak tarif pajaknya 0 persen. Tapi hati-hati karena hantunya ada di detail,” tandasnya. (Bidara Pink)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Sebelum kerek PPN, pemerintah diminta bereskan kemiskinan dan tindak korupsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com