Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Penyesuaian Jadwal Operasional KRL di Akhir Pekan Ini

Kompas.com - 17/07/2021, 09:54 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – KAI Commuter melakukan penyesuaian jadwal operasional KRL Jabodetabek pada 17-18 Juli 2021, akhir pekan ini.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menjelaskan, penyesuaian operasional KRL ini dilakukan di masa PPKM Darurat yang masih berlaku untuk mengurangi mobilitas masyarakat ditengah meningkatnya penyebaran Covid-19.

“Pada akhir pekan ini, KAI Commuter akan mengoperasikan 839 perjalanan per hari dari sebelumnya 959 perjalanan per hari,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip pada Sabtu (17/7/2021).

Baca juga: Berangkat Vaksinasi Boleh Naik KRL Tanpa STRP, Ini Syaratnya

Anne Purba menyebut, pengurangan perjalanan KRL dilakukan pada rentang waktu antara pukul 09.00-15.00 WIB.

Sementara itu, pada jam sibuk pagi dan sore jadwal perjalanan KRL tidak ada perubahan alias tetap seperti sebelumnya.

“Selama penyesuaian operasional tersebut berlaku, KAI Commuter secara konsisten memaksimalkan perawatan sarana kepada 1.196 unit KRL yang dimiliki saat ini,” tandasnya.

Ia menegaskan bahwa perawatan bertujuan untuk meningkatkan keandalan sarana agar dapat melayani pengguna KRL dengan maksimal saat nanti kembali beroperasi dengan frekuensi perjalanan yang ditingkatkan kembali.

Baca juga: Masih Banyak Calon Penumpang KRL Tak Miliki STRP

“Selain itu, KAI Commuter juga bertanggung jawab atas kesehatan awak sarana yang bertugas dengan memaksimalkan waktu istirahat sehingga saat berdinas awak sarana memiliki kesehatan yang prima dan meminimalisir kemungkinan mereka terinfeksi Covid-19,” bebernya.

Saat ini, pihaknya tengah menyiapkan rekayasa pola operasi mulai Senin 19 Juli 2021 mendatang. Artinya, pada Senin awal pekan depan akan ada lagi perubahan jadwal KRL Jabodetabek.

“Rekayasa pola operasi ini rencananya akan diumumkan pada Minggu 18 Juli. Mohon rekan commuters dapat mengikuti informasi terkini dari berbagai channel resmi KCI @commuterline,” ungkapnya.

Sementara itu, selama penerapan PPKM Darurat, volume pengguna KRL terus berkurang. Sejak 3 Juli hingga Kamis 15 Juli KRL Commuter Line melayani 2.351.025 orang atau rata-rata 180.848 orang per hari.

Baca juga: Beda dengan KRL dan KA Lokal, Syarat Naik KA Jarak Jauh Tak Perlu STRP

Angka ini berkurang hingga 43 persen dibanding sebelum penerapan PPKM Darurat yang mencapai 4.146.318 orang atau rata-rata 318.948 orang per hari.

“Penerapan protokol kesehatan tetap dilakukan petugas di stasiun. Menjaga jarak, memakai masker ganda, mencuci tangan adalah hal yang terus dilakukan seluruh pengguna KRL,” imbuhnya.

Petugas juga akan melakukan penyekatan baik di stasiun maupun di dalam KRL apabila sudah memenuhi kuota.

KAI Commuter mengajak para calon pengguna untuk mengikuti aturan yang berlaku. KRL dapat digunakan bagi masyarakat yang khusus bekerja di sektor esensial dan kritikal dengan membawa dokumen perjalanan yang sah.

Baca juga: Bukan Cuma KRL, Naik KA Lokal Juga Wajib Pakai STRP Mulai 12 Juli

“Bagi masyarakat yang bekerja di sektor non esensial dan non kritikal upayakan bekerja dari rumah sebagaimana ketentuan dari pemerintah. Mari kita dukung upaya bersama untuk menekan penyebaran Covid-19. Informasi seputar perjalanan KRL dapat disimak melalui akun media sosial @commuterline atau call center 021-121,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com