Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Pemerintah Tekan Impor, Beli Laptop Lokal hingga Dukung Pengembangan Laptop Merah Putih

Kompas.com - 23/07/2021, 09:28 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berupaya meningkatkan penggunaan produk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) buatan lokal di sektor pendidikan, khususnya laptop.

Hal ini sekaligus untuk mengurangi ketergantungan akan produk impor.

Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah adalah menggunakan laptop lokal dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, memperkuat kemampuan riset untuk menggarap laptop Merah Putih, dan mendorong industri lokal meningkatkan kapasitas produksi.

Baca juga: Luhut Geram Terlalu Banyak Laptop Impor untuk Pendidikan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, permasalahan utama belanja pemerintah pada bidang pendidikan adalah masih rendahnya belanja produk TIK buatan lokal dibandingkan dengan produk impor.

Oleh sebab itu, pemerintah pun telah menyiapkan anggaran senilai Rp 17 triliun untuk pengadaan produk TIK lokal hingga 2024.

"Maka untuk tujuan utama meningkatkan produk TIK dalam negeri dilakukan melalui pengadaan barang pemerintah yang ditargetkan Rp 17 triliun di 2024, jadi selama sekitar 4 tahun ke depan kita akan belanjakan sebanyak itu," ujar Luhut dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/7/2021).

Ia menjelaskan, pada 2021, anggaran kebutuhan pengadaan laptop oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan pemerintah daerah (pemda) mencapai Rp 3,7 triliun untuk 431.730 unit laptop.

Secara rinci, pengadaan 189.165 unit laptop senilai Rp 1,3 triliun akan dibiayai langsung dari APBN 2021, sementara untuk 242.565 unit laptop senilai Rp 2,4 triliun diberikan melalui dana alokasi khusus (DAK) fisik pendidikan.

Baca juga: Beli Laptop Buatan Lokal, Pemerintah Anggarkan Rp 17 Triliun


"Saat ini pemerintah pun sudah melakukan penandatanganan kontrak (dengan pihak industri) atas penggunaan produk TIK dalam negeri senilai Rp 1,1 triliun," kata Luhut.

Menurut dia, sudah ada enam perusahaan yang siap memasok laptop lokal sebanyak 718.000 unit di tahun ini, dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang sudah memenuhi ketentuan pemerintah.

Keenamnya yakni PT Zyrexindo Mandiri Buana, PT Tera Data Indonusa, dan PT Supertone, PT Evercoss Technology Indonesia, PT Bangga Teknologi Indonesia, dan PT Acer Manufacturing Indonesia.

Pengembangan laptop Merah Putih

Selain mengalokasikan anggaran belanja barang pemerintah untuk laptop lokal, upaya yang juga dilakukan adalah memperkuat kemampuan riset dalam negeri untuk mendorong pembuatan laptop dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi.

Luhut mengatakan, saat ini Indonesia sedang menggarap proyek pembuatan laptop 'Merah Putih'.

Proyek ini dikerjakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Baca juga: Menperin Sebut 95 Persen Produk Laptop Indonesia Masih Impor

"Pemerintah berupaya mempersiapkan riset dalam negeri untuk meningkatkan kandungan TKDN agar dapat memproduksi laptop Merah Putih mulai dari desain hingga pengembangannya," kata dia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com