Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang Semester I 2021, Indika Energy Sudah Serap Belanja Modal Rp 529 Miliar

Kompas.com - 04/08/2021, 18:09 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indika Energy Tbk (INDY) telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar 37 juta dollar AS atau sekitar Rp 529,1 miliar (kurs Rp 14.300 per dollar AS). Capaian serapan itu setara 29,7 persen dari total capex yang dianggarkan.

Director and Group Chief Financial Officer Indika Energy, Retina Rosabai mengatakan, perseroan telah menganggarkan belanja modal sebesar 124,8 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,78 triliun.

"Konsolidasi capex semester I-2021 itu mencapai 37 juta dolar AS, di mana ini jauh di bawah target sepanjang tahun yang sebesar 124,8 juta dollar," kata dia dalam konferensi pers virtual, Rabu (4/8/2021).

Baca juga: Akuisisi, Indika Energy Beli 72 Persen Saham Nusantara Resources Senilai Rp 644 Miliar

Adapun penggunaan belanja modal tertinggi ada pada PT Petrosea Tbk sebesar 26,6 juta AS untuk pemeliharaan dan penggantian aset. Kemudian serapan sebesar 4,2 juta dollar AS oleh PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) untuk pemeliharaan kapal.

Lalu oleh PT Interport Mandiri Utama belanja modal telah diserap sebanyak 3,7 juta dollar AS, PT Indika Multi Properti (IMP) sebesar 1,5 juta dollar AS, dan Indika Resources telah menggunakan sebanyak 500.000 dollar AS.

Sedangkan Indika Holding Company sudah menyerap belanja modal sebanyak 300.000 dollar AS dan PT Kideco Jaya Agung (Kideco) telah menggunakan sebanyak 200.000 dollar AS.

Retina menambahkan, sepanjang paruh pertama 2021, perseroan juga mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 14 persen yakni mencapai 1,28 miliar dollar AS dari periode sama di tahun lalu yang sebesar 1,12 miliar dollar AS.

Menurutnya, peningkatan pendapatan utamanya dikarenakan kenaikan harga jual rata-rata batu bara mencapai 21,9 persen menjadi sebesar 48,6 dollar AS per ton dari sebelumnya 39,8 dollar AS. Pendapatan penjualan batu bara ini berasal dari Kideco.

Kideco mencatat kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 8,5 persen dari 16,6 juta ton menjadi 18,1 juta ton pada semester I-2021. Dari volume tersebut, Kideco memasarkan 6,4 juta ton atau 35 persen diantaranya untuk pasar domestik, jauh melebihi ketentuan minimal domestic market obligation (DMO) batubara yang sebesar 25 persen.

Sementara itu volume penjualan batubara untuk pasar ekspor mencapai 11,7 juta ton dengan negara tujuan China, India, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

"Selain itu selama semester 1-2021 DMO baru bara yang kita jual ke PLN meningkat tajam mencapai 35 persen dari batas DMO yang sebesar 25 persen," jelas Retina.

Baca juga: Dari Rugi, Indika Energy Raup Laba Bersih Rp 174 Miliar pada Semester I 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com