Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Bukalapak Kena ARB Lagi, Bagaimana Prospek BUKA?

Kompas.com - 16/08/2021, 13:23 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Saham Bukalapak (BUKA) yang merupakan emiten sektor teknologi kembali mengalami auto reject bawah (ARB) dalam perdagangan sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/8/2021).

Melansir RTI, saham BUKA anjlok 6,81 persen atau 65 poin di level Rp 890 per saham. Sejak listing di BEI pekan lalu, BUKA telah mencatatkan tiga kali ARB, yakni pada 10, 12, dan 16 Agustus 2021. Padahal sebelumnya BUKA sempat melesat 24,7 persen saat IPO.

Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee menjelaskan, turunnya harga saham BUKA dikarenakan saham yang dilepas perusahaan ke public cukup banyak, sehingga dimanfaatkan oleh para investor untuk mengambil keuntungan selepas IPO.

“Saham yang di lepas cukup besar ke publik. Nampaknya investor ambil untung dulu selepas IPO, karena ARB cuman 7 persen, maka orang menjadi panik takut gak bisa jual,” kata Hans saat dihubungi Kompas.com.

Baca juga: Analis Prediksi Saham Bukalapak Bisa Kembali Naik

Hans menilai dalam jangka pendek, masih ada peluang BUKA untuk turun lebih dalam lagi dibanding posisi saat ini. Namun, Hans menilai untuk prospek jangka panjang, saham BUKA masih potensial untuk di koleksi. Hal ini mengingat saham-saham teknologi masih dipengaruhi sentiment positif kedepannya.

“Saya pikir BUKA bisa turun ke level Rp 600 - Rp 700 an per saham, sebelum mulai naik lagi. Untuk jangka panjang harusnya masih bisa naik mengingat sentimen saham teknologi masih positif,” kata dia.

Sebagai informasi, dalam sepekan saham BUKA telah turun 16,04 persen. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,02 miliar dengan volume 926,03 miliar saham. Sementara itu, nilai market cap BUKA mencapai Rp 91,7 triliun.

Baca juga: Minat Beli Saham Bukalapak, Jangan Lupa Pelajari Laporan Keuangannya

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com