Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Luncurkan SNAP dan QRIS Antar Negara, Ini Manfaatnya

Kompas.com - 17/08/2021, 15:44 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Dalam siaran pers dari Bank Indonesia, disebutkan fase ini merupakan fase uji coba dan akan mulai beroperasi penuh pada kuartal pertama tahun 2022. Selama fase uji coba, diharapkan lebih banyak bank atau non-bank yang berpartisipasi untuk bergabung.

Di masa mendatang, layanan ini akan diperluas untuk memungkinkan pengguna di kedua negara melakukan transfer dana secara real-time dengan mudah dengan merujuk nomor ponsel penerima.

Deputi Gubernur BI Sugeng menyampaikan, Cross-Border QR Payment Linkage menghubungkan pembayaran lintas batas melalui interkoneksi kode QR nasional kedua negara.

Salah satu aspek yang menarik dari proyek ini adalah penggunaan kuotasi nilai tukar mata uang lokal yang disediakan oleh bank-bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD) di bawah Local Currency Settlement (LCS) untuk meningkatkan efisiensi transaksi, sehingga menurunkan biaya transaksi.

Baca juga: Bidik Rp 32,9 Miliar, Idea Indonesia Lepas 20 Persen Saham ke Publik

“Diharapkan sistem pembayaran lintas batas pertama ini tidak hanya untuk memfasilitasi transaksi di sektor pariwisata tetapi juga untuk membantu UKM di kawasan wisata. Proyek ini juga akan meningkatkan inklusi keuangan, ekonomi digital inklusif, dan transaksi e-commerce," ungkap Sugeng.

Deputi Gubernur BOT Ronadol Numnonda menegaskan, konektivitas dalam sistem pembayaran lintas batas ini sangat perlu. Dia yakin melalui pembayaran QR lintas batas ini akan menghasilkan alternatif pembayaran ritel yang lebih aman, efisien, dan hemat biaya bagi masyarakat umum.

“Layanan ini akan membantu bisnis e-commerce selama masa-masa sulit ini dan mendorong usaha di bidang pariwisata. Lebih penting lagi, hubungan pembayaran lintas batas dengan negara terbesar ASEAN akan menjadi katalis utama lainnya dalam mengubah cara warga negara ASEAN melakukan pembayaran di luar negeri, sehingga berkontribusi pada kemakmuran dan digitalisasi ekonomi regional,” jelas Ronadol.

Baca juga: Erick Thohir: BUMN - Jatim Park Group Sinergi Bangun Krakatau Park di Lampung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com