JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira mengatakan, sinergi ekosistem usaha ultra mikro melalui holding BUMN Ultra Mikro (UMi), akan memacu pemulihan ekonomi yang lebih cepat setelah terpukul pandemi Covid-19.
Adapun holding BUMN UMi ini melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI sebagai induk, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.
Anggawira menilai, pembentukan holding sudah sangat tepat untuk dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Sebab, krisis akibat pandemi sangat memukul pelaku usaha di tataran bawah.
"Tentu ini sangat bagus dan akan efektif mendorong kinerja ekonomi. Kami mendukung langkah pemerintah ini," ujarnya dalam siaran persnya, Kamis (19/8/2021).
Baca juga: Tokocrypto Luncurkan Marketplace NFT Tokomall
Di sisi lain, Anggawira menilai, ketiga BUMN yang terlibat holding, sudah mapan dalam pemberdayaan dan penyaluran kredit bagi usaha wong cilik. Sehingga akan langsung berlari kencang saat holding resmi terbentuk, tanpa harus beradaptasi lama dalam melakukan ekspansi bisnis.
Anggawira pun berharap pada komitmen pemerintah melalui Kementerian BUMN juga entitas holding untuk menjaga keberagaman dan keunikan bisnis masing-masing perseroan, seperti gadai oleh Pegadaian dan pembinaan kelompok masyarakat oleh PNM.
Anggawira juga menekankan kekhasan bisnis tetap harus ditonjolkan perseroan karena kebutuhan masyarakat akan jasa layanan keuangan yang beragam, terlebih untuk menjaga kinerja segmen tersebut di masa pandemi.
"Apalagi kalau gadai itu bisa menyediakan modal kerja yang cepat dengan menggadaikan," kata Anggawira.
Baca juga: Holding Ultra Mikro Dorong UMKM Naik Kelas
Selain itu, dia juga menyarankan pemerintah tetap menggencarkan upaya vaksinasi nasional. Dengan demikian, masyarakat bisa lebih tenang dalam menjalankan aktivitas ekonomi secara langsung dengan tidak meninggalkan protokol kesehatan.
Sejalan dengan Anggawira, Co-Founder ukmindonesia.id sekaligus Ketua Komite Bidang Kajian Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Dewi Meisari menilai, holding akan mampu meningkatkan efisiensi dalam sektor pembiayaan kepada bisnis masyarakat.
Dia menjabarkan, pinjaman kepada pelaku usaha ultra mikro berkisar di bawah Rp 10 juta, umumnya dipatok dengan bunga yang tinggi bahkan bisa mencapai 20 persen lebih per tahun.
Dia berharap holding mampu memberi suku bunga lebih murah kepada UMKM .
"Sejatinya misinya untuk efisiensi pembiayaan pelaku usaha ke depan. Holding juga memiliki beban operasional yang rendah untuk ekspansi di wilayah-wilayah pedesaan yang kondisi infrastruktur belum baik, dan jarak antar nasabah jauh-jauh," kata dia.
Baca juga: Bentuk Holding Ultra Mikro, BRI Right Issue 28 Miliar Lembar Saham
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.