Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Investasi Properti untuk Pemula

Kompas.com - 24/08/2021, 06:07 WIB
Erlangga Djumena

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Perencana Keuangan Finansialku, Shierly, CFP®, mengungkapkan bahwa properti memiliki berbagai macam fungsi dan tujuan, seperti untuk tempat tinggal, tempat usaha, jaminan, warisan, disewakan, bahkan untuk berinvestasi.

Berinvestasi di properti sering kali diasosiasikan dengan investasi mahal dan untuk orang kaya. Namun nyatanya, tidak ada salahnya Anda mulai mencoba bila ada modalnya, mengingat potensi keuntungan properti yang besar.

Misalnya, Anda membeli sebuah rumah yang fungsinya bukan hanya untuk tempat tinggal, tetapi juga sebagai aset dan investasi.

Baca juga: Berpotensi Untung Besar, Investor Harus Pahami Risiko Investasi di Saham Unicorn

Bila beberapa tahun lagi Anda hendak menjual rumah tersebut, pasti harganya akan jauh lebih tinggi dibandingkan saat membelinya. Naiknya harga properti bisa disebabkan oleh harga tanah yang kian meningkat setiap tahunnya.

Shierly menyebutkan, banyak keuntungan berinvestasi properti, di antaranya bisa dapat capital gain (selisih keuntungan harga jual dikurangi harga beli), dapat biaya sewa sebagai pendapatan pasif Anda, atau berguna juga sebagai hunian dan diwariskan.

Melihat berbagai potensial dari investasi properti, lalu bagaimana caranya saat ingin memulai sebagai pemula? Simak penjelasan berikut.

1. Ketahui tujuan investasi properti

Shierly mengatakan, sebelum membeli properti ada baiknya ketahui dulu tujuannya untuk apa. Hal ini berguna agar Anda bisa menempatkan posisi yang sesuai dalam menjalankan investasi Anda.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa fungsi properti sangat beragam, sehingga Anda harus mulai tentukan apakah properti yang Anda beli untuk dihuni, usaha, atau disewakan kembali kepada pihak lain.

“Kalau mau diinvestasikan di properti, itu artinya (mau) diinvestasikan dalam bentuk apa, misalnya disewakan berarti harus cari properti yang kemungkinan akan diminati oleh penyewa,” jelas Shierly.

2. Cari market yang diinginkan

Setelah mengetahui tujuannya, cari tahu juga soal market atau pasar yang Anda inginkan agar mendapatkan keuntungan yang berlipat dan meminimalisir kerugian yang ada.

Tambah Shierly, kalau tujuannya untuk rumah tinggal pribadi atau disewakan sebagai kontrakan, maka yang perlu diperhatikan adalah lokasinya strategis, jaraknya dekat dengan perkantoran atau sekolah, fasilitas publik tersedia di sekitar rumah, transportasi mudah, dan hal lainnya yang menyangkut biaya hidup.

Bila investasi dalam bentuk apartemen, maka Anda harus menentukan market-nya adalah karyawan, lokasinya di tengah kota, dekat dengan perkantoran, dekat dengan pusat perbelanjaan, olah raga, dan lainnya.

Sedangkan untuk usaha, tentukan dulu tujuan usahanya. Misalnya untuk usaha kuliner, maka cari lokasi yang dekat pusat keramaian atau perkantoran, lalu cari tempat dengan sirkulasi yang baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com