Abdul Ghani mengatakan, perseroan memiliki lima strategi dalam melakukan transformasi hingga membawa kinerja PTPN Group mengalami perbaikan.
Terdiri dari optimalisasi portfolio & operational excellence, commercial excellence & ekspansi hilir, optimalisasi aset & kemitraan strategis, pengembangan kapabilitas & budaya, serta peningkatan sistem & teknologi.
Selain itu, peningkatan kinerja PTPN Group juga didukung penerapan integrated procurement system (IPS), yang merupakan proses pengadaan barang dan jasa secara terintegrasi dengan bantuan aplikasi dan teknologi berbasis internet.
IPS memberikan manfaat antara lain mengurangi biaya perusahaan sehingga diperoleh nilai efisiensi hingga semester I-2021 sebesar Rp 599,18 miliar atau 9,32 persen dari RKAP 2021.
Baca juga: Pemerintah Diminta Hati-hati Kaji Wacana Moratorium PKPU dan Kepailitan
"Program-program tersebut diterapkan untuk mengoptimalkan kinerja dan efektivitas perusahaan menghadapi tantangan di berbagai aspek termasuk pengelolaan portofolio, operasional, komersial, investasi dan pendanaan, model operasi, merit system, budaya dan kapabilitas," jelas dia.
Abdul Ghani menambahkan, perseroan juga melakukan transformasi keuangan sehingga berhasil melakukan restrukturisasi utang senilai Rp 41 triliun yakni dengan dilakukannya Penandatanganan Amandemen Perjanjian Pinjaman dari 39 kreditur pada 19 April 2021.
"Ini merupakan bentuk kepercayaan kreditur dalam mendukung upaya transformasi PTPN Group, sekaligus menandai terpenuhinya persyaratan pencairan dana investasi pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional," pungkasnya.
Baca juga: Kredit Perbankan Tumbuh 0,5 Persen, Ini Pendorongnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.