JAKARTA, KOMPAS.com - Head of Strategic Investment Telkomsel Nazier Ariffin mengatakan, dari sisi value, investasi di perusahaan teknologi memang sangat menarik karena pertumbuhannya lebih cepat dalam beberapa tahun ke depan.
Nazier sendiri memperkirakan, tren selama 10 tahun ke depan akan ada 100-150 perusahaan teknologi yang kemungkinan akan masuk di bursa saham.
Oleh karena itu, investor didorong harus memiliki pengetahuan yang luas sebelum berinvestasi.
Baca juga: Pandemi Masih Nyata, Investasi P2P Lending Masih Menarik?
"Perhatikan kinerja, ekspansinya seperti apa, pengeluaran dan revenue, kapitalisasi pasarnya, temasuk top line saat di bursa dan lain sebagainya," kata Nazier melalui keterangan tertulis, Selasa (31/8/2021).
"Kami sendiri selama kurang lebih 2 tahun ini telah melakukan investasi ke berbagai perusahaan teknologi yang ada di Indonesia, dan menjadi pipeline bagi para startup tersebut agar mendapatkan akses ke konsumen," sambung dia.
Meski dalam kondisi pandemi Covid-19, Telkomsel tidak menghentikan investasinya kepada perusahaan-perusahaan teknologi.
Begitupun yang terjadi secara makro, di mana Indonesia pada tahun lalu berhasil mencatatkan surplus hingga 3 miliar dollar AS.
Artinya, kata Nazier, pandemi Covid-19 tidak menurukan nilai serta proses investasi.
Baca juga: Simak Strategi Investasi Reksa Dana untuk Milenial
Justru jumlah perusahaan teknologi cenderung bertumbuh, bahkan semakin banyak bermunculan unicorn baru.
Sementara itu, Direktur Ultra Voucher Riky Boy Permata menceritakan awal mula bisnis Ultra Voucher yakni melakukan penjualan voucher konvensional dengan bentuk fisik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.