Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, DJKN: Belum diasuransikan, Kerugian Sekitar Rp 1,5 Miliar

Kompas.com - 10/09/2021, 16:39 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran yang terjadi di Lapas Kelas I Tangerang pada Rabu (8/9/2021) menyisakan duka mendalam. Selain tewasnya 44 narapidana, kerugian materiil juga tidak terelakkan dari insiden tersebut.

Direktur Barang Milik Negara (BMN) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu, Encep Sudarwan mengatakan, setidaknya kerugian dari insiden mengerikan itu mencapai Rp 1,5 miliar.

Kerugian terjadi lantaran Lapas Kelas I Tangerang belum diasuransikan pemerintah.

"Sayangnya lapas itu belum diasuransikan, makanya kami sudah koordinasi (dengan Kemenkumham) begitu kebakaran. Yang kena kebakaran kemarin menurut cek nilainya sekitar Rp 1,5 miliar ditambah dengan peralatan mesin sekitar Rp 75 juta. Jadi sekitar Rp 1,5 miliar," kata Encep dalam Bincang DJKN, Jumat (10/9/2021).

Baca juga: Kementerian PUPR Terima Aset BMN Senilai Rp 1,12 Triliun, Ini Rinciannya

Adapun secara keseluruhan, nilai Lapas Kelas I Tangerang mencapai Rp 48 miliar. Namun, area kebakaran yang meliputi Blok C2 sendiri berkisar Rp 1,5 miliar.

"Tapi nanti akan dicek lagi (nilai sebenarnya). Sedang pengecekan, belum final jadi saya masih kasih gambaran aja. Bangunan gedung kantor permanen kami sudah punya note-nya tahun perolehannya tahun 1984, luasnya 428 m2, ada nilainya sekitar Rp 1,5 miliar," ucap Encep.

Agar tidak terulang, Encep mengaku seluruh Barang Milik Negara (BMN) bakal terasuransi.

Saat ini, Kementerian Keuangan meminta seluruh kementerian/lembaga (K/L) untuk mengasuransikan sebagian BMN sesuai kemampuan, mengingat adanya refocusing anggaran untuk pandemi Covid-19.

Sementara terkait lapas, pemerintah sudah mengambil ancang-ancang untuk membangun lapas baru di lahan kosong milik pemerintah. Menteri Polhukam Mahfud MD mengatakan, lapas akan dibangun di tanah sitaan eks Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) tahun 1998 silam.

"Kami atas arahan Pak Dirjen (Rionald Silaban) menyiapkan kebutuhan untuk lapas. Jadi ada BMN berupa tanah kosong yang sudah ada, yang kami siapkan untuk pembangunan lapas di Jabodetabek maupun di luar wilayah ini," pungkas Encep.

Baca juga: Cegah Kebakaran akibat Korsleting Listrik, Ini Tips dari PLN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com