Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
StratX Insight
Strategic & Experience

Konten StratX Insight adalah kolaborasi Kompas.com dan StratX

Sebuah ikhtiar bersama memberikan insight bagi Sahabat Kompas.com, terutama brand, pemilik usaha, entrepreneur, pengambil kebijakan perusahaan dan industri, serta siapa pun yang punya ketertarikan terhadap dunia usaha dan bisnis. 

StratX adalah bagian dari Kompas Gramedia (KG), hadir untuk mengungkap potensi dan menghadirkan pertumbuhan kinerja bagi para pelaku dan pemilik usaha.

Cegah Kiamat Ritel, Kenali 4 Jenis Konsumen

Kompas.com - 15/09/2021, 16:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

"KUALITAS Produk adalah Prioritas Utama Kami". Slogan seperti ini banyak digunakan oleh perusahaan di Indonesia.

Klise. Namun, salah satu misi agung suatu perusahaan memang memastikan produknya memiliki kualitas terbaik.

Tidak ada yang salah juga dengan slogan tadi. Namun, apakah semata fokus pada produk masih relevan di era ini?

Jawaban singkatnya: tidak.

Pendekatan semata produk-sentris semakin tidak relevan karena kompetisi yang makin ramai.

Jika sebuah perusahaan hanya fokus pada produk dan melupakan konsumen maka kemungkinan ia jadi "dinosaurus" akan sangat besar.

Di antara semua jenis perusahaan, industri yang cenderung paling produk-sentris adalah ritel.

Belakangan, banyak perusahaan ritel yang pontang-panting karena penurunan penjualan dan penutupan toko. Ini karena memang industri ritel juga yang paling mengagungkan produk.

Selewat, kita bisa menyalahkan pandemi. Kita pun bisa bilang bahwa tren ekonomi yang menurun menyebabkan konsumen enggan berbelanja.

Namun, penjualan yang menurun dan penutupan toko sudah terjadi jauh sebelum pandemi terjadi.

Baca juga: Pengusaha Mal: Ritel Online seperti Anak Emas, Offline Anak Tiri

Pandemi hanya memberi tambahan dorongan bahwa industri ritel memang sudah berjalan pelan menuju jurang.

Lantas, apa akar masalahnya?

Jawabannya: internet. Konsumen—Anda, saya, kita—akhirnya merasakan betapa nikmatnya berbelanja sambil rebahan.

Tidak hanya itu, internet juga memberi konsumen pengaruh yang besar untuk mengambil keputusan.

Riset kami mendapati bahwa ada empat jenis konsumen, termasuk di dalamnya adalah mereka yang belanja sepenuhnya online atau yang belanja jika sedang ada diskon saja.

Untuk saat ini konsumen masih bergantian antara belanja offline dan online. Namun, bukan mustahil bahwa suatu saat nanti konsumen rebahan yang sepenuhnya belanja online akan mendominasi pasar.

Perubahan perilaku berbelanja dari offline ke online membuat industri ritel harus berpikir ulang. Tak cukup lagi hanya memikirkan cara menjual produk yang berkualitas, mereka juga harus menemukan cara membuat konsumen puas secara menyeluruh.

Baca juga: Curhat Pengusaha: Setiap Hari, 2 Toko Ritel Bangkrut Karena Corona

Tanpa upaya perumusan ulang strategi ini, kiamat ritel bisa saja benar-benar jadi kenyataan masa depan.

Untuk mencegahnya, langkah pertama yang bisa dilakukan sesegera mungkin adalah mengenali dan memetakan konsumen. 

4 jenis konsumen ritel

Riset kami terhadap 1.032 responden di Jabodetabek mendapati, konsumen ritel dapat dikelompokkan menjadi empat.

Apa sajakah itu? Bagaimana juga mereka mendefinisikan dirinya? Apa insight yang bisa dipelajari pula? 

  1. Konsumen bebas (freedom shopper)

    Definisi diri:

    Saya tidak memiliki waktu atau momen spesifik untuk berbelanja.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com