JAKARTA, KOMPAS.com - Satgas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) menerima kedatangan 6 obligor atau debitur penerima dana BLBI. Sebagian obligor atau debitur tersebut diwakili oleh kuasanya, termasuk perwakilan keluarga Bakrie.
Direktur Hukum dan Hubungan Masyarakat, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu, Tri Wahyuningsih Retno Mulyani mengatakan, pihak-pihak yang dijadwalkan menemui satgas hari ini mewakili perusahaan.
Hingga sore ini, pihaknya masih menunggu debitur yang belum hadir di Gedung Syafrudin Prawiranegara II, Kementerian Keuangan.
Baca juga: Lingkaran Utang Keluarga Bakrie ke Negara, dari Lapindo hingga BLBI
"Masih ada waktu untuk yang dipanggil agar hadir. Kami tutup kantor (jam operasional kantor) sampai jam 5 (17.00 WIB)," kata Tri Wahyuningsih di Jakarta, Jumat (17/9/2021).
Wanita yang akrab disapa Ani ini menuturkan, salah satu yang hadir adalah obligor atau debitur dari PT Usaha Mediatronika Nusantara, yang notabene milik keluarga Bakrie.
Utang yang ditagih oleh satgas pada keluarga konglomerat itu berjumlah Rp 22,6 miliar. Satgas diketahui memanggil 2 orang keluarga Bakrie melalui koran, Indra Usmansyah Bakrie dan Nirwan Dermawan Bakrie.
"Obligor atau debitur atas nama PT Usaha Mediatronika Nusantara dihadiri oleh Sri Hascaryo dari Bakrie Grup yang menerima kuasa dari Nirwan Dermawan Bakrie," ujar Ani.
Baca juga: Satgas BLBI Panggil Keluarga Bakrie
Sementara itu, obligor atau debitur Thee Ning Khong mendatangi satgas diwakili oleh puteranya. Jumlah utang yang ditagih sebesar Rp 90,66 miliar. Namun, Ani tidak menjelaskan secara rinci nama-nama perwakilan obligor lain yang mendatangi satgas hari ini.
Berikut ini daftar obligor/debitur yang hadir menemui satgas hari ini:
1. Obligor/debitur a.n. Thee Ning Khong dengan Hutang Rp 90.667.982.747.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.