Hal tersebut menjadi salah satu sumber utama ketidakpastian yang terjadi di pasar global.
Ekonom Macquaire Group Larry Hu dan Xinyu Ji dalam sebuah laporan menuliskan, sikap pemerintah China saat ini merupakan bentuk kehati-hatian.
Pemerintah cenderung ingin mencegah pengambilan risiko yang berlebihan dari pengembang properti seperti Evergrande.
Di sisi lain, regulator juga ingin menjaga stabilitas dari sektor properti.
UBS memperkirakan, Evergrande sendiri memegang sekitar 6,5 persen dari total utang yang dipegang oleh sektor properti negara tersebut.
"Dengan demikian, pembuat kebijakan akan memilih untuk menunggu terlebih dahulu, kemudian melangkah kemudian untuk memastikan restrukturisasi utang yang teratur," tulis Hu dan Ji.
Baca juga: Ragam Tingkah Pengemplang BLBI, Tak Penuhi Panggilan hingga Mengaku Tak Punya Utang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.