Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggunaan QRIS Lintas Negara Bakal Diperluas ke Malaysia dan Arab Saudi

Kompas.com - 22/09/2021, 13:20 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) berencana memperluas pelaksanaan transaksi Quick Response Indonesia Standard (QRIS) lintas negara, setelah beberapa waktu lalu resmi menjalankan pilot project bersama dengan Bank of Thailand.

Asisten Gubernur & Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta mengatakan, ke depannya kerja sama penerapan sistem pembayaran digital itu akan diperluas ke negara-negara lain seperti Malaysia.

"Saat ini kami sedang melakukan piloting mengembangkan QRIS dengan Thailand, berikutnya dengan Malaysia," kata dia dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (22/9/2021).

Lebih lanjut Filianingsih menjelaskan, melalui kerja sama bilateral tersebut, kedua negara yang telah berkolaborasi dapat menggunakan sistem pembayaran digital QR code-nya di masing-masing negara.

Baca juga: BI Catat 9,4 Juta Merchant Implementasikan QRIS

"Artinya nanti QRIS kita bisa dipakai pada saat turis dari Thailand datang ke Indonesia, bisa memakai QRIS kita. Dan sebaliknya, pada saat kita pergi ke Thailand kita bisa memakai QR Thailand," ujarnya.

Selain dengan Malaysia, BI juga disebut tengah menjajaki potensi kerja sama dengan negara lain, seperti hal nya Arab Saudi melalui Saudi Arabian Monetary Agency.

"Sehingga nanti pada saat umrah dan naik haji tidak perlu membawa (mata uang) riyal, sehingga cukup dengan QRIS saja," kata Filianingsih.

Untuk penggunaan QRIS di dalam negeri sendiri, Filianingsih melaporkan adanya tren pertumbuhan merchant yang terus berlanjut.

Bank sentral mencatat, sampai dengan pertengahan September 2021 terdapat 10,4 juta merchant yang telah menggunakan QRIS.

"Ini merupakan pintu masuk UMKM menuju transaksi digital," ucapnya.

Baca juga: Lewat QR Antar-negara, Wisatawan Indonesia ke Thailand Tak Lagi Harus Tukar Baht

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com