Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Agus: Indonesia Harus Jadi Pusat Produsen Halal Dunia

Kompas.com - 22/09/2021, 16:38 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Indonesia sudah seharusnya tidak lagi menjadi konsumen industri halal terbesar di dunia, tetapi menjadi pusat produsen halal dunia.

Sebab, kata Agus, ekonomi dan keuangan syariah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir, baik secara global maupun nasional.

Berdasarkan The State of the Global Islamic Economy Report 2020/2021, umat muslim dunia membelanjakan tidak kurang dari 2,02 triliun dollar AS untuk kebutuhan di bidang makanan, farmasi, kosmetik, fesyen, pariwisata, dan sektor-sektor syariah lainnya.

Baca juga: Menperin Agus: Hingga Awal September, Hampir 4 Juta Karyawan Sektor Industri Sudah Divaksinasi

"Angka ini telah meningkat 3,2 persen dibandingkan tahun 2018. Dengan segala potensi yang dimiliki, Indonesia sudah seharusnya tidak lagi menjadi konsumen halal terbesar di dunia, namun menjadi pusat produsen halal dunia," ujar Menperin dalam acara Kick Off Indonesia Halal Industry Award Tahun 2021 yang disiarkan virtual, Rabu (22/9/2021).

Agus menyebutkan, berdasarkan data Pew Research Center’s Forum on Religion and Public Life, populasi penduduk muslim di dunia pada tahun 2020 mencapai 1,9 miliar jiwa, dan diperkirakan akan terus bertambah hingga mencapai 2,2 miliar jiwa atau 26,5 persen dari total populasi dunia di tahun 2030.

Peningkatan angka tersebut akan dibarengi oleh semakin meningkatnya permintaan terhadap produk dan jasa halal.

Selain itu, peningkatan demand makanan halal, seharusnya menjadi peluang bagi industri makanan dan minuman nasional untuk melakukan ekspansi.

Kemudian terkait meningkatnya trend fesyen busana muslim (modest fesyen), harus dapat dimanfaatkan oleh Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) nasional melalui ragam inovasi produk dan optimalisasi tekstil fungsional.

Baca juga: Blibli Akselerasi Penguatan UMKM dan Bisnis Industri Halal

"Lain halnya di Industri Farmasi, dan Industri Kosmetika, optimalisasi pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia yang unik seharusnya dapat menjadi selling point tersendiri dan mendapatkan tempat khusus di mata konsumen global," kata Agus.

Oleh sebab itu, untuk mendukung terciptanya ekosistem untuk tumbuhnya ekonomi syariah dan industri halal nasional, dalam beberapa tahun ke depan, Kemenperin akan semakin intensif dan pro aktif dalam mendukung pemberdayaan industri halal nasional yang diwujudkan dalam beberapa program utama.

Adapun program tersebut adalah pembinaan SDM Industri halal, meliputi Penyelia Halal, Auditor Halal, dan SDM industri.

Kemudian, program pembinaan proses produksi, yang meliputi jaringan informasi bahan baku dalam rantai pasok, peningkatan kualitas bahan baku, bantuan ketersediaan bahan baku, bimbingan produksi sesuai ketentuan halal, dan verifikasi bahan baku.

Lalu program selanjutnya adalah fasilitasi pembangunan infrastruktur industri halal (Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), Lembaga Sertifikat Kompetensi Profesi SDM Halal, dan Laboratorium Uji Halal) dan pengembangan Kawasan Industri Halal.

Baca juga: Kembangkan Wisata Halal di Aceh, Pemerintah Gaet Investor UEA

Sementara program yang terakhir adalah publikasi dan promosi, berkaitan dengan pencarian dan pembukaan peluang pasar dalam negari dan luar negeri, kegiatan promosi dalam media publikasi, pelaksanaan business matching, dan kerja sama dalam negeri dan internasional.

Selain menggiatkan program-program tersebut, Kemenperin juga berencana memberikan apresiasi khusus kepada berbagai pihak dan pemangku kebijakan yang berperan aktif dalam pengembangan industri halal nasional melalui Indonesia Halal Industry Awards (IHIA) tahun 2021.

Kegiatan direncanakan akan menjadi kegiatan tahunan di Kemenperin, dan diharapkan menjadi pendorong bagi semua pihak untuk lebih meningkatkan kinerja dan perannya dalam membangun industri halal nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com