Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Beberkan Anggaran Triliunan di Balik Meriahnya PON Papua

Kompas.com - 03/10/2021, 11:19 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo resmi membuka Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Jayapura, Papua pada Sabtu (2/10/2021). Pembukaan gelaran olahraga empat tahunan ini dipusatkan di Stadion Lukas Enembe. 

Jokowi pun mengajak untuk merayakan PON ke-XX ini dengan penuh sukacita, menjunjung tinggi sportivitas, mempererat tali persaudaraan, serta kebersamaan, kesetaraan dan persatuan dan kesatuan bangsa.

Sejumlah artis ternama Indonesia akan mengisi upacara pembukaan PON Papua, mulai dari Tulus, Ruth Sahanaya, Nowela Elizabeth Auparay, Edo Kondologit, Trio Papua, hingga Paduan Suara Gema Chandra Universitas Cenderawasih.

Presenter Raffi Ahmad didaulat menjadi MC upacara pembukaan PON XX Papua ini. Raffi ditemani Intan Saumadina, Piter Ginuy, dan Irsa Yoku. Suami Nagita Slavina itu tampak mengenakan jaket spesial PON XX dan topi adat Papua.

Baca juga: Ini Proyek Krakatau Steel yang Disebut Erick Thohir Berbau Korupsi

Anggaran APBN

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan anggaran negara yang sudah dihabiskan untuk mendukung penyelenggaraan PON XX Papua. 

Dana APBN yang tak sedikit ini dikucurkan secara langsung melalui kementerian lembaga dan dicairkan bertahap sejak tahun 2018. Selain itu, duit APBN juga disalurkan dalam skema bantuan untuk APBD Pemerintah Provinsi Papua. 

"Biaya persiapan dan penyelenggaraan PON ke 20 di Papua dibiayai sejak 2018-2021 oleh APBN (#uangkita) disalurkan melalui APBD (Dana Tambahan Infrastruktur- DTI; Dana Otonomi khusus (DOtsus); Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Aokasi Khusus Fisik (DAKF) dan Belanja KL (PUPR, Perhubungan, Menpora, Kominfo, TVRI/REI)," jelas Sri Mulyani dikutip dari akun Instagram resminya, Minggu (3/10/2021).

Baca juga: Membandingkan Utang Pemerintah Era SBY dan Jokowi, Mana Paling Besar?

Berikut rincian dana APBN untuk mendukung penyelenggaraan PON XX Papua:

Tahun 2018

  • Dana Tambahan Infrastruktur (DTI): Rp 881,5 miliar
  • Belanja Kementerian/Lembaga: Rp 211,2 miliar

Tahun 2019

  • Dana Tambahan Infrastruktur (DTI): Rp 716,5 miliar
  • Dana Otonomi khusus (DOtsus): Rp 1,44 triliun
  • Dana Bagi Hasil (DBH): Rp 1,708 triliun
  • Dana Aokasi Khusus Fisik (DAKF): Rp 18,55 miliar
  • Belanja Kementerian/Lembaga: Rp 999,66 miliar

Tahun 2020

  • Dana Tambahan Infrastruktur (DTI): Rp 140,5 miliar
  • Dana Otonomi khusus (DOtsus): Rp 1,44 triliun
  • Dana Aokasi Khusus Fisik (DAKF): Rp 18,55 miliar
  • Belanja Kementerian/Lembaga: Rp 999,66 miliar

Tahun 2021 

  • Bantuan Pemerinth Pusat melalui Kemenpora ke Papua: Rp 1,58 triliun
  • Belanja Kementerian/Lembaga: Rp 793,73 miliar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI membahas RUU HKPD, Senin (13/9/2021).Dok. Kementerian Keuangan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI membahas RUU HKPD, Senin (13/9/2021).

Baca juga: Miris, BUMN Waskita Karya Terlilit Utang Rp 90 Triliun

Syarat penonton PON XX Papua

Pemerintah mengatur beberapa persyaratan utama bagi penonton langsung PON XX di Papua seiring diperbolehkannya menghelat pertandingan dengan penonton.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, penonton yang akan menonton pertandingan nasional itu harus sudah menerima vaksin dosis lengkap.

"Syarat sudah vaksinasi 2 kali vaksin, baik vaksin dosis 1 dan dosis 2," kata Airlangga dalam konferensi pers.

Kapasitas pengunjung pun dibatasi hanya 25 persen dari total kapasitas. Kemudian platform PeduliLindungi bakal terintegrasi dengan platform sejenis secara global.

Aturan tersebut kata Airlangga, sudah menjadi arahan Presiden RI Joko Widodo dalam Rapat Terbatas. "Kegiatan di luar Jawa-Bali terkait kegiatan nasional PON, Pak Presiden memutuskan dengan 25 persen penonton," beber dia.

Baca juga: BUMN PTPN Terlilit Utang Rp 43 Triliun, Erick Thohir: Penyakit Lama!

Sebelumnya, Airlangga juga menuturkan akan mempercepat akselerasi vaksin di lima kabupaten/kota Papua, yang notabene menjadi tuan rumah ajang PON.

Lima tempat tersebut menjadi tempat prioritas seiring perhelatan olahraga kelas nasional tersebut.

Adapun lima tempat pelaksanaan yang dimaksud ialah Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Mimika, Merauke, dan Kabupaten Keerom.

Presiden Joko Widodo tersenyum saat memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Kompleks Olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (2/10/2021). Resmi dibuka oleh Presiden Jokowi, PON XX Papua 2021 akan berlangsung pada 2-15 Oktober 2021.ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI Presiden Joko Widodo tersenyum saat memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Kompleks Olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (2/10/2021). Resmi dibuka oleh Presiden Jokowi, PON XX Papua 2021 akan berlangsung pada 2-15 Oktober 2021.

"Pandemi belum berakhir dan virus tidak mungkin hilang secara total. Masyarakat tetap waspada meski kasus turun, ini tidak merata dan dinamis. Untuk itu vaksinasi prioritas utama di 5 tempat prioritas dilaksanakannya PON," pungkas Airlangga.

Baca juga: BUMN PTPN: Punya Lahan Luas, Korupsi, Terbelit Utang Rp 43 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com