Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Said Abdullah
Ketua Badan Anggaran DPR-RI

Ketua Badan Anggaran DPR-RI. Politisi Partai Demoraksi Indonesia Perjuangan.

APBN 2022 dan Akselerasi Pembangunan Indonesia

Kompas.com - 04/10/2021, 16:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

30 September 2021 DPR RI telah memberikan persetujuan pengesahan APBN 2022. Ada banyak harapan yang ingin kita raih melalui segenap agenda dan program melalui APBN 2022.

Pandemi Covid-19 selama hampir 20 bulan ini telah mengambil banyak hal dari kelangsungan pembangunan kita.

Perekonomian kita yang biasa tumbuh 5 persenan tiba-tiba terkontraksi hingga beberapa kuartal. Tingkat kemiskinan dan pengangguran meningkat. Pendapatan negara turun drastis. Belanja negara harus kita genjot untuk menopang banyak hal. Dampaknya utang pemerintah naik cukup besar.

Lebih serius lagi, kita kehilangan waktu dari yang seharusnya bisa lebih banyak dari yang bisa kita raih.

Namun pandemi covid-19 membuat posisi kita setback. Ketertinggalan ini harus kita bayar dengan akselerasi pemulihan segala hal dan pembangunan yang memadai.

Menangkap pesan ini, DPR dan pemerintah telah berhitung banyak hingga pada kesepakatan bahwa APBN 2022 adalah jembatan menuju “APBN normal” seperti APBN dengan seluruh target-targetnya seperti sebelum pandemi covid19.

Akselerasi ini penting sebagai wujud kebulatan tekad, bahwa kita tidak bisa berlama lama terkurung oleh pandemi covid-19 dan membayar mahal dampaknya.

Sementara ke depan kita dihadapkan pada serentetan agenda strategis. Yang terdekat antara lain pelaksanaan pemilu serentak 2024, pelaksanaan berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN), termasuk pemindahan ibukota negara, hingga mempersiapkan diri mencapai generasi emas dan menjadi negara maju pada 2045.

Semua agenda ini tidak bisa kita jalani seperti membuat makanan instan. Lebih pelik lagi, bila kita tidak mempersiapkan semua agenda tersebut, sederet potensi yang kita miliki akan berubah menjadi beban masa depan.

Bonus demografi akan berubah jadi beban demografi bila percepatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kita lambat.

Buruknya kualitas infrastruktur dan rendahnya SDM mengurung kita maksimal pada posisi sebagai negara middle income. 

Potensi kekayaan alam hanya memperpanjang cerita bahwa kita hanya mampu ekspor komoditas, yang sebagian diantaranya akan habis karena tidak bisa diperbaharui, serta kemerosotan ekologis akibat pengerukan terus menerus kekayaan alam kita.

Menghitung begitu banyak yang harus kita persiapkan, dan pada saat yang sama kita dihadapkan pekerjaan domestik yang belum selesai akibat dampak pandemi, serta ketidakmenentuan ekonomi-politik global, maka tantangan berlapis itu harus kita hadapi dengan perhitungan yang presisi.

Menghadapi tantangan itu kita mempersiapkan bekalnya di tahun depan. Lantas, apa yang akan kita lakukan?  

Arah kebijakan

Kebijakan perpajakan tahun 2022 diarahkan untuk perluasan basis perpajakan melalui perluasan objek dan ekstensifikasi berbasis kewilayahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com