Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beban Puncak Listrik Jawa-Bali Mencetak Rekor, Ini Kata PLN

Kompas.com - 18/10/2021, 12:46 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Peningkatan konsumsi listrik di bulan Oktober membuat beban puncak listrik Jawa-Bali mencetak rekor tertinggi pada 14 Oktober 2021, tertinggi sejak 2019.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menilai pemulihan ekonomi sudah terasa melihat konsumsi listrik yang kian membaik. Zulkifli melanjutkan, di tengah pandemi covid-19, PLN berupaya keras untuk turut andil dalam memulihkan perekonomian, melalui pemanfaatan listrik yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan efisiensi biaya.

"Ini menandakan bahwa perekonomian sudah kembali pulih. Aktivitas industri dan perekonomian sudah kembali pulih. Diharapkan, kondisi ini terus membaik dan akan mencapai pertumbuhan ekonomi nasional yang positif," ujar Zulkifli dalam keterangan resmi, Minggu (17/10/2021).

Baca juga: Mentan: Badan Karantina Pertanian Harus Kawal Ekspor dan Lebih Kreatif

Adapun, beban puncak listrik malam tertinggi sepanjang 2021 berada pada Kamis 14 Oktober pada pukul 19.00 WIB kemarin. Beban puncak mencapai 28.093 MW. Angka ini lebih baik dibandingkan sepanjang 2019 yang sebesar 27.973 MW.

Di sisi lain, beban puncak listrik siang hari sepanjang 2021 tertinggi pada Rabu 13 Oktober 2021. Beban puncak siang tercatat mencapai 27.740 MW.

Capaiannya, lebih baik dibandingkan dengan beban puncak tertinggi sepanjang 2020 sebesar 26.717 MW pada Maret silam, sementara beban puncak siang tertinggi sepanjang 2019 tercatat sebesar 27.862 MW.

Zulkifli mengatakan, kondisi ini ditanggapi cepat oleh PLN dengan melakukan pengecekan seluruh operasional pembangkit, transmisi dan distribusi khususnya di wilayah Jawa Madura dan Bali.

"Kami memastikan pasokan listrik andal untuk menyambut pemulihan ekonomi," kata Zulkifli.

Pemulihan ekonomi ini juga terasa dari catatan konsumsi listrik yang tumbuh. Hingga September, konsumsi listrik tumbuh 4,42 persen dibandingkan tahun lalu.

"Kondisi ini menunjukkan strategi PLN dalam meningkatkan konsumsi listrik di masyarakat berjalan dengan baik," ujar Zulkifli.

Baca juga: Kapan Jadwal SKB CPNS 2021 Diumumkan? Simak Penjelasan BKN

Pada kesempatan berbeda, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menjelaskan hingga kuartal III 2021 konsumsi listrik tercatat sebesar 187,78 TWh atau naik 4,42 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Indikasi pemulihan perekonomian di tengah pandemi terlihat dengan pertumbuhan konsumsi listrik di sektor industri yang mencapai 10,63 persen atau sebesar 58.04 TWh dan memiliki pangsa sebesar 30.91 persen dari total konsumsi listrik.

Hal ini menjadikan sektor industri sebagai urutan kedua tertinggi setelah sektor rumah tangga yang memiliki pangsa sebesar 46 persen dengan konsumsi listrik sebesar 85.43 TWh.

“Perekonomian sudah mulai bangkit, dengan adanya vaksin dari pemerintah tren pandemi mulai menurun dan kami berharap segera terciptanya herd immunity di masyarakat sehingga perekonomian dapat kembali normal,” ujar Bob.

Berdasarkan data PLN, pertumbuhan konsumsi listrik sektor industri yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah industri tekstil sebesar 15 persen, diikuti besi dan baja sebesar 10 persen, semen dan kimia sebesar 8 persen, makanan dan minuman serta plastik sebesar 7 persen, otomotif sebesar 6 persen, kertas sebesar 5 persen, pengolahan sebesar 4 persen, perkebunan, perkayuan dan pertambangan sebesar 3 persen, dan logam dan sepatu sebesar 2 persen.

Baca juga: Pemerintah Bakal Suntik Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rp 4,3 Triliun

“Untuk sektor bisnis hingga Triwulan III ini memang belum terlalu tumbuh signifikan yaitu sebesar 1,57 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Pada sektor bisnis yang mengalami pertumbuhan adalah kondominium dan hotel bintang tiga, kami berharap ke depan konsumsi listrik dari pedagang eceran dan kantor usaha yang mengalami pertumbuhan negatif dapat segera pulih dengan mulai menurunnya kasus paparan Covid-19,” tambah Bob.

Peningkatan konsumsi listrik juga terlihat dari meningkatnya beban puncak kelistrikan, khususnya pada sistem kelistrikan di seluruh wilayah.

Tercatat pada triwulan III 2021, beban puncak kelistrikan sistem Jawa-Bali berada di atas 27 ribu megawatt (MW) dibandingkan periode sebelumnya di angka 26 ribu MW. Sementara sistem Sumatra berada di atas 6.200 MW, sistem Kalimantan di atas 1.200 MW, sistem Sulutgo di atas 400 MW, dan sistem Sulbagsel di atas 1.400 MW. (Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli)

Baca juga: Mau Lapor Rumah dan Uang Lewat Tax Amnesty? Begini Cara Hitungnya

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Konsumsi meningkat, beban puncak listrik Jawa-Bali cetak rekor

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com