Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Serap Rp 5 Triliun dari Lelang Sukuk Negara

Kompas.com - 19/10/2021, 20:05 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada hari ini, Selasa (19/10/2021).

Pada lelang kali ini, jumlah penawaran yang masuk mengalami kenaikan dibanding lelang SBSN terakhir. Berdasarkan data DJPPR, total penawaran yang masuk sebesar pada lelang kali ini mencapai sebesar Rp 53,42 triliun.

Jumlah ini naik dibandingkan lelang SBSN yang digelar sebelumnya, yakni Selasa (5/10/2021), di mana penawaran yang masuk mencapai Rp 46,07 triliun.

Dari total penawaran yang masuk, pemerintah menyerap sebanyak Rp 5 triliun pada lelang kali ini. Jumlah ini sesuai dengan target indikatif yang ditetapkan pemerintah.

Baca juga: Mahfud MD: Pelaku Pinjol Ilegal akan Dijerat secara Pidana dan Perdata

Dalam lelang SBSN kali ini, seri PBS029 yang akan jatuh tempo pada 15 Maret 2034 menjadi seri yang paling banyak diburu investor dengan jumlah penawaran masuk hingga Rp 14,475 triliun.

Namun, seri PBS 031 yang jatuh tempo pada 15 Juli 2024 menjadi seri yang paling banyak dimenangkan dengan nominal yang diserap pemerintah mencapai Rp 1,4 triliun, dengan yield rata-rata yang dimenangkan sebesar 4,08 persen.

Berikut besaran rincian serapan masing-masing seri sekaligus besaran yield rata-rata tertimbangnya:

1. Seri SPN-S 06042022 yang jatuh tempo pada 6 APril 2022. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 9,01 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 800 miliar dengan yield rata-rata yang dimenangkan 2,76 persen.

2. Seri PBS031 yang jatuh tempo pada 15 Juli 2024. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 10,56 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1,4 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 4,08 persen.

Baca juga: Jeruk Purut Indonesia Tembus Pasar Perancis dan Belanda

3. Seri PBS032 yang jatuh tempo pada 15 Juli 2026. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 7,42 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1,2 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 4,84 persen.

4. Seri PBS029 yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 14,475 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1,1 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 6,3 persen.

5. Seri PBS028 yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2046. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 11,95 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 500 miliar dengan yield rata-rata yang dimenangkan 6,92 persen (Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli)

Baca juga: Kemenkop Janji Bantu Pelaku UMKM Galendo Perluas Pasar

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Hasil lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) hari ini, Selasa (19/10)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

Whats New
PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com