Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Investor Global, Luhut dan Bos OJK Pamer Kondisi Perekonomian Indonesia

Kompas.com - 30/10/2021, 12:59 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso menyatakan, kondisi perekonomian terus menunjukan tren pemulihan, diiringi dengan rendahnya penyebaran kasus Covid-19 nasional.

Hal itu disampaikan langsung dalam gelaran Capital Market Day di London, Inggris, yang dihadiri oleh investor-investor global, seperti CEO London Stock Exchange (LSE) Group, Murray Roos dan Pimpinan Global Indonesian Professionals Association (GIPA) Steven Marcellino, serta kalangan pengusaha di Inggris lainnya.

Baca juga: IHSG Ditutup Menguat 1,03 Persen, Investor Asing Borong Saham BMRI, KLBF, dan BBRI

Luhut mengatakan, tren pemulihan ekonomi terefleksikan dari realisasi pertumbuhan ekonomi nasional, yang mencapai 7,07 persen pada kuartal II-2021.

"Peningkatan permintaan domestik yang cukup signifikan menjadi sumber utama perbaikan kinerja PDB dengan seluruh komponen sisi permintaan menunjukkan pertumbuhan yang solid, terutama komponen konsumsi rumah tangga dan pemerintah," tutur Luhut dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/10/2021).

Luhut mengakui, lonjakan kasus positif Covid-19 yang sempat terjadi pada awal kuartal III-2021 akan berdampak terhadap laju tren pemulihan ekonomi nasional.

Namun demikian, melalui berbagai upaya yang telah dilakukan, angka kasus penyebaran Covid-19 telah berhasil ditekan, sehingga roda ekonomi nasional dapat berputar lebih cepat kembali.

Baca juga: IPO Mitratel Lebih Besar dari Bukalapak, BEI Yakin Investor Masih Bisa Serap

Oleh karena itu, ia optimistis perekonomian nasional sepanjang tahun ini masih akan tumbuh positif di kisaran 3,7 persen hingga 4,5 persen.

"Dengan penanganan Covid-19 yang solid, pemulihan yang kuat di kuartal IV-2021 masih dapat dicapai di masa mendatang," ujar Luhut.

Sementara itu, Wimboh menyampaikan, kepercayaan investor terhadap pasar modal dan perekonomian Indonesia juga terlihat dari nilai penghimpunan dana yang hingga 26 Oktober 2021 mencapai Rp 273,9 triliun dan 40 emiten baru yang telah melakukan penawaran umum.

"Oleh karena itu, kami mengajak anda berinvestasi di Indonesia khususnya di pasar modal dan menikmati hasil investasi yang baik," ujar Wimboh.

Baca juga: Cetak Investor Pemula yang Cerdas, GoPay dan BEI Perluas Program Edukasi “FinanSiap”

Menurut dia, pemerintah telah memberikan sejumlah insentif investasi, seperti pengurangan tarif 2 persen dari pajak penghasilan badan untuk emiten dan pengurangan pajak atas bunga obligasi korporasi dari 20 persen menjadi 10 persen.

OJK akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mengoptimalkan peran pasar modal, melalui dukungan penyusunan kebijakan yang akomodatif bagi start-up dan perusahaan teknologi berskala unicorn untuk melakukan IPO di bursa.

OJK juga membentuk Securities Crowdfunding (SCF) untuk UMKM, menerbitkan kerangka regulasi untuk bank digital, serta memperbarui pengaturan peer to peer lending dan meninjau pengaturan insurtech.

Selain itu, OJK disebut Wimboh akan terus membuka akses pasar modal bagi UMKM yang banyak menyerap tenaga kerja serta berorientasi ekspor dan ramah lingkungan sehingga dapat mempercepat pemulihan ekonomi.

"OJK sedang menyiapkan kebijakan mengenai Multiple Voting Shares agar para pemilik start-up dapat mempertahankan perkembangan usahanya sesuai dengan visi dan misi awal perusahaan," ucap Wimboh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com