Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Selama Beberapa Dekade, Indonesia Berpuas Diri dengan SDA yang Melimpah...

Kompas.com - 29/11/2021, 13:39 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan pentingnya hilirisasi sumber daya alam (SDA).

"Selama beberapa dekade, Indonesia telah berpuas diri dengan sumber daya alam kita yang melimpah. Kami mengekspor bahan baku kami tanpa proses nilai tambah di dalam negeri," ujar Luhut secara virtual dalam Konvensi Internasional ke-2 tentang Indonesia Hulu Minyak dan Gas Bumi atau Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG) di Bali, Senin (29/11/2021).

"Sedangkan jika kita mengolahnya, Indonesia bisa menikmati nilainya berkali-kali," sambung dia.

Salah satu contoh upaya hilirasi di industri tambang yaitu dengan membangun smelter Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Menurut Luhut, smelter tersebut diharapkan bisa memberikan nilai tambah bagi sumber daya alam Indonesia.

Baca juga: UU Cipta Kerja Inkonstitusional, Airlangga: Kemudahan Berusaha UMKM Tetap Berlaku

Saat ini, beberapa perusahaan mulai mengikuti jejak untuk memproduksi berbagai produk baja, mulai dari Nickel Pig Iron (NPI) hingga stainless steel.

Selain itu, ada PT Dexin Steel Indonesia yang memproduksi 3,5 juta ton carbon steel per tahun.

"Oleh karena itu, Indonesia telah berhasil meningkatkan ekspor stainless steel hampir 20 kali lipat dari perkiraan 21 miliar dollar AS pada tahun 2021, dibandingkan dengan 1,1 miliar dollar AS pada tahun 2014," kata Luhut.

Luhut juga membahas soal sektor migas yang menjadi salah satu penyumbang pendapatan utama bagi negara. Namun di sisi lain, setiap tahun Indonesia kerap mengimpor minyak rata-rata 20 miliar dollar AS dan impor gas senilai 2,5 miliar dollar AS. Hal ini berdampak negatif terhadap defisit transaksi berjalan.

"Indonesia memiliki kebutuhan harian minyak 1,4 juta barel. Sedangkan Indonesia hanya bisa memproduksi 700.000 barel per hari. Artinya, kita hanya bisa memenuhi setengah dari kebutuhan dalam negeri," ucapnya.

Baca juga: Rupiah dan IHSG Kompak Menguat di Sesi I Perdagangan

Dalam kesempatan itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, industri hulu migas tetap menempati posisi strategis, kendati pada saat yang sama Indonesia juga memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan.

"Industri hulu migas utamanya gas yang memiliki kandungan karbon rendah akan menjadi penyokong utama energi pada masa transisi energi. Keberadaannya juga akan menggantikan energi-energi fosil yang memiliki kandungan karbon tinggi, seperti batu bara," katanya.

Oleh karena itu kata dia, industri hulu migas tidak akan serta merta ditinggalkan di tengah era peralihan energi mengingat industri ini merupakan salah satu pilar energi dan pilar ekonomi Indonesia.

Baca juga: SKK Migas: Transisi Energi Harus Didukung Roadmap yang Jelas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Whats New
OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit 'Double Digit'

OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit "Double Digit"

Whats New
9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

Work Smart
Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Whats New
Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Whats New
Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Whats New
Berantas 'Bus Bodong', PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Berantas "Bus Bodong", PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Whats New
Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Whats New
Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com