Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Migas Pertamina Hulu Mahakam Moncer, Ini Rahasianya

Kompas.com - 02/12/2021, 19:14 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Produksi minyak dan gas bumi (migas) yang digeber PT Pertamina Hulu Mahakam di Blok Mahakam makin moncer.

Saat ini, anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut mencatatkan produksi migas di atas 50 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD).

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menjelaskan bahwa ini merupakan buah manis dari insentif hulu migas yang diterima oleh PT Pertamina Hulu Mahakam pada pertengahan tahun ini.

Baca juga: SKK Migas: Perjalanan Menuju Net Zero Emission Bukan Sprint...

Ia menyatakan, realisasi produksi di blok Mahakam setelah mendapatkan insentif dari pemerintah membuktikan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan produksi memang dengan memberikan perhatian lebih dalam kegiatan operasi produksi migas melalui insentif.

“Kita bersyukur dengan capaian ini. Ini membuktikan bahwa insentif merupakan katalis positif pada kinerja Kontraktor KKS,” ujar Julius dalam keterangan resmi, dikutip pada Kamis (2/12/2021).

Selain itu, dia menilai bahwa sejauh ini insentif juga terbukti membuat cost lebih efisien. Karena itu, SKK Migas berharap pemerintah dapat mempertimbangkan insentif yang mampu mendorong kinerja positif kepada Kontraktor KKS yang lain.

Sementara, General Manager PT Pertamina Hulu Mahakam Agus Amperianto mengatakan bahwa selama ini pihaknya sudah menerima beberapa insentif dari pemerintah.

Insentif-insentif tersebut adalah perubahan First Tranche Petroleum (FTP) dari 20 persen ke 5 persen, investment credit 17 persen, dan depresiasi dipercepat pada tahun terakhir Production Sharing Contract (PSC).

Pada bulan Mei lalu, PT Pertamina Hulu Mahakam juga menerima insentif berupa pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tubuh bumi serta insentif pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) hulu migas.

Baca juga: Pemerintah Kaji Dukungan Fiskal bagi Industri Hulu Migas

“Dengan adanya insentif yg diberikan, maka PHM berhasil melakukan pengeboran sumur-sumur development lebih banyak dan menjamin keberlanjutan rencana pengembangan lapangan, program Handil Water Flood, persiapan menuju program Enhanced Oil Recovery Lapangan Handil dan juga program eksplorasi,” jelas Agus.

Insentif yang diberikan pemerintah, lanjutnya, memungkinkan Pertamina Hulu Mahakam melakukan pengeboran sumur pengembangan baru sebanyak 540 sumur dari perkiraan awal hanya 17 sumur.

“Tanpa insentif, produksi akan turun secara signifikan sejak 2021 karena sangat terbatasnya program pemboran dan pengembangan baru,” bebernya.

“Namun dengan insentif, Mahakam dapat menahan laju penurunan produksi sehingga dapat menjaga produksi di atas 500 MMscfd hingga beberapa tahun ke depan dan dapat melanjutkan operasi di Mahakam hingga akhir kontrak di 2037,” sambung Agus.

Baca juga: SKK Migas-Premier Oil Temukan Cadangan Migas di Perbatasan Indonesia-Vietnam

Dia menjelaskan bahwa dengan adanya insentif dari pemerintah maka bisa menjamin keberlanjutan kegiatan operasi, pengembangan, serta eksplorasi.

Kebijakan pemerintah ini telah memberikan manfaat baik bagi negara dan Pertamina serta menciptakan multiplier effect bagi industri pendukung migas di Kalimantan Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com