Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2021, 12:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melebur enam perusahaan dalam BUMN Klaster Pangan menjadi tiga perusahaan. Akta Penggabungan enam BUMN Pangan itu telah ditandatangani pada Kamis (2/12/2021) kemarin.

Melalui penandatanganan Akta Penggabungan tersebut, maka PT Bhanda Ghara Reksa melebur ke dalam PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Perikanan Nusantara melebur ke PT Perikanan Indonesia, dan PT Pertani melebur ke PT Sang Hyang Seri.

Baca juga: Saat Anak Cucu BUMN Terlalu Gemuk dan Jadi Benalu...

Wakil Menteri BUMN I Pahala N Mansury mengatakan, penggabungan enam BUMN Pangan menjadi tiga BUMN Pangan ini merupakan momentum penting menuju Holding BUMN Pangan.

"Merger dari 6 BUMN Pangan menjadi 3 BUMN Pangan merupakan bagian dari rangkaian besar proses pembentukan Holding BUMN Pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia,” ujar Pahala dalam keterangan tertulis, Jumat (3/12/2021).

Pahala menjelaskan, tujuan dari pembentukan holding pangan melalui fase penggabungan BUMN Pangan ini adalah bagaimana pemerintah bisa meningkatkan inklusivitas hingga melakukan pemberdayaan nelayan, petani, dan peternak.

Menurutnya, itu bukan merupakan sesuatu hal yang tidak mungkin karena penerapan teknologi yang baik dan peningkatan produktivitas akanmeningkatkan kesejahteraan para petani, peternak, juga nelayan.

Ia menambahkan, upaya peningkatan ketahanan Indonesia dilakukan melalui revitalisasi, penyegaran, serta peningkatan kinerja yang ada di BUMN Pangan.

Baca juga: Cara Erick Thohir Mencegah Adanya Raja-raja Kecil di BUMN

Peningkatan ketahanan ini juga sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka mencapai visi 2045.

"Kita sama-sama mengetahui jumlah penduduk di Indonesia terus tumbuh dan sudah tentu kebutuhan utama adalah pangan. Oleh karenanya, melalui peran BUMN Pangan nanti kita terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang pangan,” ungkap Pahala.

Sementara itu, Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI, Arief Prasetyo Adi mengatakan, penggabungan BUMN Pangan merupakan fase kedua menuju Holding BUMN Pangan.

Ia menyebut, RNI dipersiapkan Kementerian BUMN sebagai induk Holding BUMN Pangan.

“Penggabungan BUMN Pangan akan memperkuat ekosistem end to end pangan, mulai hulu sektor pertanian, perikanan, peternakan, garam dan di hilir perdagangan dan logistik Indonesia,” kata Arief.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com